Namun, ada tantangan tersendiri dalam mengadopsi konsep ini, terutama terkait dengan iklim tropis. Untuk mengatasi masalah panas dan kelembapan, kamu bisa menggunakan material yang tahan cuaca dan ventilasi silang yang baik.
Open Space Living dan Smart Home
Konsep Open Space Living juga sangat cocok dikombinasikan dengan teknologi smart home. Penggunaan perangkat pintar seperti lampu otomatis, pengatur suhu ruangan, hingga sistem keamanan berbasis IoT membuat hunian menjadi lebih efisien dan nyaman.
Misalnya, kamu bisa mengatur pencahayaan yang berbeda untuk setiap area meskipun berada dalam satu ruang besar. Atau, gunakan smart speaker untuk memutar musik yang bisa dinikmati di seluruh ruangan tanpa gangguan.
Kesalahan yang Harus Dihindari
Sebelum kamu mulai merombak rumah dengan konsep open space, pastikan untuk menghindari kesalahan berikut:
- Tidak Memperhatikan Sirkulasi Udara Ruang terbuka tanpa ventilasi yang baik bisa membuat ruangan terasa pengap. Pastikan ada aliran udara yang lancar.
- Memilih Furnitur yang Tidak Sesuai Hindari furnitur berukuran besar yang menghalangi pandangan. Pilih furnitur yang proporsional dengan ukuran ruangan.
- Kurangnya Penyimpanan Tersembunyi Ruang terbuka cenderung terlihat berantakan jika tidak ada tempat penyimpanan yang memadai. Gunakan laci tersembunyi atau rak dinding untuk menyimpan barang.
- Pencahayaan yang Kurang Optimal Jangan hanya mengandalkan cahaya alami. Tambahkan lampu gantung, lampu meja, atau lampu lantai untuk memastikan setiap sudut ruangan terang.
- Tidak Memperhatikan Akustik Ruang tanpa sekat dapat memperburuk akustik, sehingga suara menjadi menggema. Tambahkan material penyerap suara seperti karpet, tirai tebal, atau panel akustik.
Kesimpulan
Konsep Open Space Living adalah solusi desain interior yang praktis, modern, dan estetis untuk hunian masa kini. Dengan memanfaatkan ruang secara maksimal, konsep ini tidak hanya menciptakan kenyamanan tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penghuninya.