4. Ramah Lingkungan
MDF sering kali dibuat dari potongan kayu yang tidak terpakai, sehingga meminimalkan limbah kayu. Bahan ini membuatnya lebih ramah lingkungan daripada kayu solid, yang mengharuskan penebangan pohon baru.
Kekurangan Bahan MDF
1. Kurang tahan air
Salah satu kelemahan utama MDF adalah ketidakmampuannya menahan air. MDF dapat membengkak dan kehilangan kekuatan jika terkena air untuk waktu yang lama. Oleh karena itu, MDF hanya boleh digunakan dengan perlindungan yang memadai di area yang lembap atau rentan terkena air, seperti kamar mandi atau dapur.
2. Lebih Berat dari Particle Board
MDF lebih berat karena lebih padat daripada particle board. Bentuk ini bisa jadi bermasalah jika Anda membutuhkan material yang ringan untuk tujuan tertentu.
3. Mengandung bahan Kimia
Dalam pembuatannya, MDF menggunakan resin formaldehida, yang dapat mengeluarkan gas beracun jika terkena panas dalam jangka waktu lama. Meskipun kadar formaldehida dalam MDF telah berkurang seiring berjalannya waktu, masih ada kekhawatiran mengenai dampak kesehatan dari paparan jangka panjang.
4. Kurang tahan terhadap beban berat
Meskipun MDF cukup kuat untuk banyak aplikasi, kayu solid lebih kuat untuk menahan beban berat. Oleh karena itu, MDF tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan ketahanan tinggi terhadap tekanan atau beban berat, seperti lantai atau bagian struktural.
Perbandingan MDF dengan Kayu Solid
MDF sering dibandingkan dengan kayu solid karena keduanya digunakan untuk tujuan yang sama yaitu membuat furnitur dan dekorasi interior. Namun, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.
Kekuatan:
Kayu solid lebih kuat dan lebih tahan lama daripada MDF. Kayu juga lebih tahan terhadap beban dan tekanan yang berat.
Harga
MDF lebih ekonomis daripada kayu solid, sehingga lebih terjangkau untuk dijadikan bahan pembuatan furnitur.
Stabilitas
MDF memiliki stabilitas dimensi yang lebih baik, artinya tidak cepat bengkok atau mengembang akibat perubahan suhu dan kelembapan.
Estetika