IKNPOS.ID – Kalimantan Timur (Kaltim) sudah dipercaya menjadi ibu kota negara dengan keberadaan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Karena itu penyelenggaraan event di Kaltim harus berstandar nasional juga internasional. Selain itu Kaltim harus mengoptimalkan seluruh potensi daerah bahkan lintas daerah.
Salah satu event internasional yang dimiliki Kaltim adalah East Borneo Internasional Folklore Festival (EBIFF) yang diikuti oleh sejumlah negara sahabat.
“Kita sudah punya event internasional, East Borneo Internasional Folklore Festival (EBIFF) dan diikuti beberapa negara sahabat serta berbagai provinsi di Indonesia. Ini tantangan kita selaku tuan rumah penyelenggara event,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni saat meluncurkan Calendar Of Event (COE) Kalimantan Timur 2025 di Lippo Mall Kemang Jakarta, beberapa Waktu lalu.
Dia mengatakan, festival yang digelar suatu daerah menunjukkan karakteristik daerah itu sendiri, baik festival sifatnya kontemporer maupun budaya. Semua daerah di Kaltim memiliki acara festival yang digelar rutin.
Menurutnya, perlu komitmen daerah untuk memperkuat dan membranding event secara berkelanjutan.
“Ketika event pesta budaya adat Lom Plai, maka orang akan tahu budaya hudoq dan datang ke Muara Wahau di Kutai Timur,” ujarnya.
Demikian pula saat gelaran budaya adat Erau, maka orang akan datang ke Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya Tenggarong.
“Dan ini banyak lagi di setiap daerah, seperti Samarinda dengan kampung budaya Pampangnya, juga Mahakam Ulu, Kutai Barat, Paser, Berau, termasuk Balikpapan dan Bontang, serta Penajam Paser Utara yang memiliki Ibu Kota Nusantara,” bebernya.
Rumpun budaya yang dimiliki Benua Etam sangat kental dengan kondisi dan kearifan lokal, terutama Dayak dan melayu (Kutai dan Banjar), selain budaya dari warga pendatang.
“Jadi tinggal kita saja lagi memperkuat masing-masing daerah untuk event yang mana mau dibranding,” tegasnya.
Penyelenggaraan event seni dan budaya secara berkelanjutan diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kaltim.
“Kita harus menciptakan event yang ditunggu-tunggu orang. Event yang dinanti-nantikan banyak pihak. Maka, kualitas event juga harus terus kita tingkatkan,” ungkapnya.
Sekda Sri juga meminta pemerintah daerah melakukan evaluasi dan kurasi terhadap penyelenggara event, penonton, pengisi acara dan seluruh komponen dari event tersebut.