IKNPOS.ID – Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Dedy Rochimat, menyatakan bahwa proyek pembangunan 3 juta rumah dan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) membuka peluang besar bagi industri furnitur di Indonesia.
“Saya kira bagus ya, pemerintah sedang membangun 3 juta rumah, kemudian ada IKN. Dalam 4-5 tahun ke depan, kebutuhan furnitur untuk proyek-proyek ini akan sangat besar,” kata Dedy.
Menurutnya, pembangunan properti skala besar seperti di IKN pasti membutuhkan furnitur dalam jumlah besar.
Hal ini menjadi momentum bagi pelaku industri furnitur lokal untuk meningkatkan daya saing dengan berinovasi menghasilkan produk berkualitas internasional.
Dedy menekankan pentingnya inovasi agar produk lokal mampu bersaing dengan furnitur impor yang kini semakin mendominasi pasar.
“Kalau tidak segera berinovasi, kita bisa kalah bersaing dengan produk impor,” ujarnya.
Pelaku industri, lanjut Dedy, harus peka terhadap tren pasar, baik domestik maupun internasional, untuk menciptakan produk yang sesuai kebutuhan konsumen.
“Desain, kualitas, dan harga harus bersaing. Ini cukup berprospek, asal kita mau mengikuti pasar,” tambahnya.
Selain inovasi, Dedy berharap pemerintah lebih aktif memberikan dukungan kepada industri furnitur lokal.
Dukungan tersebut, menurutnya, dapat berupa proteksi pasar, insentif, atau kolaborasi dengan asosiasi untuk menghadapi tantangan di pasar global.
“Asosiasi tidak bisa berkembang tanpa dukungan pemerintah. Kami berharap ada kerja sama yang solid agar visi industri furnitur Indonesia bisa maju,” tegas Dedy.
Ancaman Furnitur Impor
Meski potensi pasar furnitur lokal sangat besar, Dedy mengungkapkan kekhawatirannya terhadap lonjakan produk furnitur impor yang mulai mendominasi pasar dalam negeri.
Produk impor sering kali dianggap lebih murah atau memiliki desain yang lebih menarik, membuat konsumen lebih memilih produk luar negeri.
“Pameran furnitur internasional di Indonesia juga menjadi tantangan. Produk-produk impor yang lebih modern seringkali menarik perhatian konsumen kita,” ujar Dedy.