IKNPOS.ID – Sungai Mahakam di Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan salah satu destinasi wisata ikonik yang menawarkan keindahan dan keunikan budaya lokal.
Sungai ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat wisata, tetapi juga pusat berbagai aktivitas masyarakat, seperti pasar terapung dan rumah apung yang menjadi daya tarik tersendiri.
Dilansir dari akun Instagram @indoflashlight, salah satu fenomena unik di Sungai Mahakam adalah keberadaan rumah apung yang dapat melintas di aliran sungai.
Rumah apung ini dilengkapi dengan perabotan rumah tangga, hingga jemuran baju yang membuatnya terlihat seperti halaman rumah biasa.
Menariknya, untuk sumber listrik, warga mengandalkan tenaga diesel dan tenaga surya.
Pengunjung yang datang ke Sungai Mahakam dapat menyaksikan rumah apung ini berlalu lalang di sepanjang aliran sungai, menjadi bukti kuat bahwa sungai ini sangat penting bagi kehidupan masyarakat Kaltim.
Sungai Mahakam merupakan sungai terpanjang kedua di Indonesia, dengan panjang mencapai 192 kilometer dan luas sekitar 149.277 km².
Sungai ini melintasi wilayah Kabupaten Kutai Barat di bagian hulu hingga Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda di bagian hilir.
Sumber air Sungai Mahakam berasal dari Pegunungan Iban, yang terletak di tengah Pulau Kalimantan, dekat perbatasan Indonesia dengan Serawak, Malaysia.
Sungai ini bermuara di Selat Makassar, di sisi timur dan tenggara Kota Samarinda.
Sungai Mahakam juga menjadi habitat bagi spesies mamalia air tawar yang langka dan terancam punah, yaitu Pesut Mahakam.
Kehadiran hewan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, sekaligus menunjukkan pentingnya menjaga ekosistem sungai.
Sungai Mahakam memiliki sejarah panjang sejak zaman Kerajaan Kutai pada abad ke-4 Masehi. Pada masa itu, sungai ini menjadi jalur pelayaran para pedagang dari India dan Tiongkok.
Jejak sejarah tersebut masih dapat ditemukan di Muara Kaman, yang dahulu merupakan pusat Kerajaan Kutai Martadipura.
Nama Mahakam sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “Maha” yang berarti besar atau agung, dan “Kama” yang berarti cinta.