IKNPOS.ID – Penghujung tahun 2024 menjadi momen penting bagi para pegiat seni di Kalimantan Timur (Kaltim) untuk merefleksikan perjalanan mereka dalam memelihara seni dan budaya.
Acara bertajuk “SERAUNG: Refleksi Akhir Tahun 2024 Bubuhan Seni Kaltim” sukses digelar pada Minggu 29 Desember 2024 di Gedung Galeri UPTD Taman Budaya Kaltim, Samarinda.
Kegiatan ini menghadirkan puluhan komunitas seni dan ratusan seniman lintas bidang. Nama Seraung, yang diambil dari penutup kepala khas Dayak, menjadi simbol kebersamaan dalam menjaga dan melestarikan seni serta budaya Kaltim.
Kolaborasi Seni dan Budaya
Dalam acara ini, pengunjung disuguhi pameran seni rupa, seni kriya, hingga komik yang menampilkan kreativitas berbasis narasi visual.
Seni pertunjukan seperti tari, teater, pembacaan puisi, dan musik lintas genre juga menciptakan atmosfer penuh harmoni.
Juru Warta SERAUNG, Endry Sulistyo, menyebut kegiatan yang berlangsung sejak pukul 15.00 hingga 24.00 Wita ini bermula dari kegelisahan seniman akan minimnya acara budaya yang diprakarsai komunitas lokal.
“Selama ini, kebanyakan acara budaya digagas pemerintah dengan konsep template. Kami ingin menunjukkan potensi besar seni Kaltim, yang bahkan telah menembus level nasional hingga internasional,” ungkap Endry dikutip dari Nomorsatukaltim.
Meski persiapan hanya dua minggu, acara ini berhasil menarik ratusan pengunjung. Dukungan mengalir dari berbagai pihak, termasuk komunitas luar kota yang membantu konsumsi dan donasi secara gotong royong.
Sesi rembug budaya menjadi sorotan utama, menghadirkan dialog produktif antara perwakilan seni sastra, tari, teater, seni rupa, film, dan media art. Diskusi ini diharapkan mampu merumuskan masa depan seni Kaltim yang lebih cerah.
Endry menekankan pentingnya peran stakeholder dalam mendukung perkembangan seni di Kaltim.
“Saat seniman kita berangkat ke festival besar seperti JAFF atau pameran internasional, dukungan seringkali minim. Padahal, potensi seni kita sangat besar,” ujarnya.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Kaltimtara yang hadir dalam acara ini juga mengapresiasi karya-karya seniman muda Kaltim.
Beberapa di antaranya, seperti film Remeh Temeh Segumpal Daging, telah berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
SERAUNG berhasil menjadi ruang kolaborasi lintas bidang, usia, dan daerah, sekaligus perayaan seni yang membangkitkan kebanggaan.
Dengan pendekatan ini, seni Kaltim diharapkan terus berkembang, melibatkan lebih banyak pihak, dan mendapatkan dukungan maksimal dari berbagai elemen masyarakat.
“Kaltim memiliki bakat luar biasa yang layak didukung. Ini momentum kita untuk bersama menjaga seni dan budaya yang kita miliki,” tutup Endry..