IKNPOS.ID – Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Bayuadi Hardiyanto, menyoroti tantangan besar yang dihadapi Kalimantan Timur yang nantinya bakal menjadi wilayah Ibu Kota Negara Nusantara (IKN).
Ya, berdasarkan catatan mereka, Provinsi Kalimantan Timur sejauh ini masih ketergantungan pasokan pangan dari daerah lain.
Menurutnya, hal ini dapat memengaruhi stabilitas harga dan memicu inflasi di masa depan.
“Ketergantungan ini meningkatkan risiko gejolak harga dan inflasi. Diperlukan langkah strategis untuk memastikan kecukupan pasokan guna mengelola potensi tekanan inflasi secara efektif,” jelas Bayuadi dalam keterangannya.
Tantangan Ketergantungan Pangan
Proses pembangunan dan pemindahan IKN Nusantara diproyeksikan akan meningkatkan kebutuhan pangan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Dengan ketergantungan pasokan dari daerah lain, IKN menghadapi risiko yang lebih besar terhadap gangguan distribusi dan fluktuasi harga.
Meski demikian, inflasi di Kalimantan Timur berhasil ditekan pada triwulan III 2024 hingga 2,16 persen year-on-year (yoy), di bawah target sasaran 2,5 persen ± 1 persen.
Bayuadi menegaskan bahwa capaian ini tidak boleh membuat upaya pengendalian inflasi berkurang.
Strategi Pengendalian Inflasi
Bayuadi mengapresiasi kolaborasi antara pemerintah daerah dan instansi terkait melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dinilai efektif dalam menjaga stabilitas harga.
Program ini mencakup:
- Penguatan produksi lokal untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
- Pemantauan rantai distribusi pangan agar tetap lancar dan efisien.
- Kerja sama lintas sektor untuk memastikan suplai pangan yang stabil.
Bank Indonesia menekankan pentingnya langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan IKN pada pasokan pangan eksternal. Upaya tersebut termasuk:
- Pengembangan infrastruktur agribisnis di sekitar IKN guna mendukung produksi lokal.
- Peningkatan teknologi pertanian dan diversifikasi komoditas pangan untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
- Edukasi dan pemberdayaan petani lokal agar lebih kompetitif dalam memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Langkah-langkah ini diharapkan tidak hanya menjaga stabilitas harga di IKN tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal di Kalimantan Timur.