IKNPOS.ID – Simulasi program Makan Bergizi Gratis mulai dilakukan di Provinsi Kalimantan
Timur (Kaltim). Ada 3 daerah yang menjadi lokasi simulasi, yakni Balikpapan, Samarinda,
dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Wilayah terakhir adalah kabupaen penyangga Ibu
Kota Nusantara (IKN).
Pemprov Kaltim merasa simulasi ini penting untuk mendapatkan masukan dan menyempurnakan
program, terutama dalam hal pengemasan dan distribusi makanan. Dalam simulasi ini, harga
per porsi Makan Bergizi Gratis ditetapkan sebesar Rp17.000, sembari masih menunggu
petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim,
Irhamsyah, total sasaran simulasi Makan Bergizi Gratis di Penajam Paser Utara,
Balikpapan, dan Samarinda mencapai sekitar 2.280 siswa.
“Pemprov Kaltim berkomitmen menyukseskan program Makan Bergizi Gratis ini. Kami
menyiapkan anggaran, mungkin juga akan ada dukungan dari pusat. Saat ini kami masih
menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat dan menyiapkan data siswa penerima
manfaat,” jelas Irhamsyah, Selasa, 10 Desember 2024.
Salah satu lokasi simulasi adalah Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Samarinda. Irhamsyah
menjelaskan, bahwa penyediaan Makan Bergizi Gratis untuk anak-anak berkebutuhan khusus di
SLB memerlukan perhatian khusus.
Dipaparkannya, berdasarkan masukan dari ahli gizi dari Dinas Kesehatan Kaltim, menu untuk
anak berkebutuhan khusus tidak bisa disamakan dengan anak-anak pada umumnya.
“Misalnya, susu yang diberikan harus susu nabati, bukan susu hewani, karena dikhawatirkan
tidak cocok untuk mereka, terutama bagi anak autis,” jelasnya. Selain itu, pihaknya juga
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kemasan makanan.
“Ternyata, ada kesulitan bagi anak SLB dalam membuka kemasan plastik. Mereka membutuhkan
bantuan untuk menyiapkan makanan. Ini menjadi bahan evaluasi kami,” tambahnya.
Disdikbud Kaltim berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri dalam menyiapkan
dapur umum untuk simulasi ini. Tujuannya adalah untuk melihat kesiapan dan melakukan
evaluasi terhadap program Makan Bergizi Gratis ini.
Gratis dinilai membantu menstimulasi nafsu makan siswa, terutama bagi anak-anak
berkebutuhan khusus yang lebih bergairah jika berkumpul menyantap makanan bersama
temannya.