IKNPOS.ID – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) terus membuka peluang bagi investor untuk berpartisipasi dalam pembangunan ibu kota baru.
Hal ini dilakukan demi memenuhi target Presiden Prabowo Subianto yang berencana mulai berkantor di IKN pada 17 Agustus 2028.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menyatakan bahwa untuk menuntaskan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN pada 2028, tersedia sebanyak 490 persil lahan atau bidang tanah sebagai peluang investasi.
“Sampai 2028, kita masih punya lahan, karena investasi ini di lahan yang utama. Lahan ini kemudian mereka bangun, ada 490 persil yang terdiri dari berbagai macam kategori,” ujar Agung dikutip Minggu 22 Desember 2024.
Dari total 490 bidang tanah, sebanyak 99 di antaranya diperuntukkan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dari jumlah tersebut, 66 persil merupakan Hak Pengelolaan (HPL) OIKN, sementara 33 persil lainnya tersedia bagi investasi swasta murni.
“Ada ukuran kecil, sekitar 1-2 hektare ke bawah. Ini bisa diraih oleh UMKM. Jadi, investasi di IKN ini terbuka untuk semua, termasuk UMKM dengan skala kecil-kecil,” jelas Agung.
Selain itu, terdapat 126 persil lahan yang dibuka untuk investasi swasta murni. Bidang tanah ini dapat dimanfaatkan untuk pembangunan hunian vertikal, kantor swasta, komersial niaga, hingga fasilitas umum seperti tempat ibadah dan sekolah.
“Dari 126 persil ini, ada peluang investasi swasta murni untuk fasilitas seperti sekolah, fasilitas kesehatan, masjid, dan lainnya,” tambahnya.
Sebanyak 265 bidang tanah lainnya disiapkan untuk kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Lahan ini difokuskan untuk sektor hunian dan proyek sumbangan yang melibatkan pembagian risiko antara pemerintah dan pihak swasta.
“Ada 265 persil untuk pembangunan hunian dengan skema KPBU. Jadi, tidak murni investasi swasta, tetapi pemerintah akan ikut berkontribusi dan berbagi risiko,” kata Agung.
Harga Tanah yang Kompetitif
Agung optimistis bahwa investasi akan terus mengalir ke proyek IKN, terlebih dengan harga tanah yang ditawarkan masih sangat kompetitif.
Harga tanah di IKN saat ini berkisar antara Rp 100 ribu hingga Rp 800 ribu per meter persegi.
“Kita yakin hingga 2028 lahan ini akan laku. Saya sering bilang kepada investor bahwa mereka harus segera bergerak karena harga akan naik. Antusiasme para investor sudah terlihat dari banyaknya antrean saat ini,” ujarnya.