“Kami akan memastikan penerangan jalan, rambu lalu lintas, serta pos jaga tetap beroperasi sepanjang waktu untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik yang bisa berlangsung hingga malam atau dini hari,” tambah Menteri Dody.
3. Target Penyelesaian Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA
Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo memiliki panjang total 96,57 km dan dibagi menjadi tiga tahap pembangunan.
Tahap pertama, yakni Seksi Kartasura-Purwomartani, sudah beroperasi sebagian dengan segmen Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 km yang siap difungsionalkan pada akhir tahun 2024.
Target untuk tahap kedua, yang menghubungkan Sleman hingga Bandara NYIA Kulon Progo, ditargetkan selesai pada akhir 2027, sementara tahap ketiga diperkirakan rampung pada triwulan pertama 2028.
“Dengan adanya jalan tol ini, kami berharap konektivitas antar kota dan kawasan pariwisata dapat meningkat, serta efisiensi waktu dan biaya perjalanan dapat tercapai,” ungkap Direktur Jalan Bebas Hambatan, Wilan Oktavian dalam kesempatan yang sama.
4. Efisiensi Biaya dan Waktu Tempuh
Dengan beroperasinya tol ini, diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan pengusaha.
Pada segmen Kartasura-Klaten, efisiensi biaya perjalanan mencapai Rp1.226 per kilometer, atau sekitar Rp27.340 untuk perjalanan dari Kartasura ke Klaten.
Selain itu, waktu tempuh antara Kota Solo dan Yogyakarta juga akan lebih efisien, memperpendek jarak yang sebelumnya memakan waktu lama.
5. Manfaat bagi Kawasan Pariwisata dan Produktif
Pembangunan tol ini tidak hanya mendukung mobilitas antar kota, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kawasan pariwisata dan kawasan produktif.
Keberadaan tol memudahkan akses menuju destinasi wisata di Yogyakarta dan Solo, serta meningkatkan daya tarik kawasan ekonomi di sepanjang rute tol tersebut. (*)