IKN Jadi Magnet Kedatangan Ribuan Pengunjung, Pemerintah Didesak Serius Kembangkan Pariwisata di Kaltim

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik: Pulau Maratua bila terus dikembangkan maka akan menyamai Maldives.. Foto: ISTI/BerauTerkini

IKNPOS.ID – Jumlah kunjungan wisata ke Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) terus meningkat.

Tingginya kunjungan ke IKN berdampak pada pariwisata di sejumlah daerah di sekitarnya merupakan penyangga ibu kota baru. Bisnis pariwisata di daerah pun turut terdongkrak berkat IKN dibuka untuk kunjungan masyarakat umum.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (DPD Asita) Kaltim Syarifuddin Tangalindo berharap pemerintah terus memaksimalkan kunjungan wisata ke IKN karena  berdampak positif bagi daerah penyangga terutama sektor pariwisata.

IKN menjadi katalisator terbangunnya wisata di daerah lain atau daerah mitra. Menurutnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) diharapkan turut berperan dalam pengembangan wisata di daerah lain dekat dengan IKN.

“Otorita IKN ikut bertanggung jawab terhadap pengembangan daerah mitra,” ujar Syarifuddin, Jumat 29 November 2024.

Syarifudin juga berharap, nantinya para kepala daerah yang terpilih dalam Pilkada 2024 peduli dengan sektor pariwisata dan mengembangkannya. Sebab, pariwisata bisa memberikan efek domino termasuk pada aspek ekonomi.

“Mulai dari UMKM atau ekonomi kreatif, hotel, transportasi, biro perjalanan. Kepala daerah harus ikut peduli,” ujar Syarifuddin.

Salah satu upaya agar pariwisata di Kaltim, semakin berkembang, lanjut Syarifuddin dengan membuat paket wisata dengan destinasi tujuan utama IKN. Hal ini karena IKN menjadi primadona.

Dalam paket wisata yang akan dibuat itu, pihaknya menawarkan destinasi lain yang berada sekitar IKN. Dengan demikian ekonomi pun akan merata.

Satu daerah setidaknya ada 3 hingga 4 destinasi yang bisa dikunjungi dalam waktu satu hari.

“Dibuatkan rencana perjalanannya. Supaya destinasi di sekitar itu berkembang,” jelasnya.

Syarifuddin berharap pemerintah serius untuk mengembangkan wisata, apalagi saat ini IKN masih menjadi magnet kuat yang menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung.

Kaltim memiliki kesempatan untuk mengubah ketergantungan ekonomi tidak hanya dari tambang dan energi melainkan juga sektor pariwisata.

“Pemerintah itu ada di kebijakan dan infrastruktur. Masalah sumber daya manusia atau pelayanannya itu di pengelola. Siap enggak dengan atraksinya, amenitasnya,” kata Syarifuddin.

Syariffudin yakinm jika dikembangkan pariwisata di Kaltim tak kalah dengan daerah lain. Potensi pariwisata di Kaltim sangat besar, mulai dari wisata bawah laut, bahari, cagar alam, fauna endemik dan wisata budaya.

Exit mobile version