IKNPOS.ID – Perusahaan Umum (Perum) Damri, operator angkutan darat pelat merah, berencana mengoperasikan bus listrik di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mulai tahun 2025.
Bus ini akan melayani mobilitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pekerja di kawasan tersebut seiring dengan percepatan pembangunan infrastruktur di IKN.
Direktur Teknik dan Fasilitas Perum Damri, Arifin, menyampaikan bahwa pihaknya sedang menghitung kebutuhan spesifik untuk operasional bus listrik tersebut.
“Kami tengah melakukan perhitungan terkait jumlah kebutuhan bus, termasuk ukuran dan frekuensi operasional yang diperlukan,” ujar Arifin.
Damri telah memulai uji coba mikro bus dengan kapasitas sembilan penumpang di IKN.
Selain itu, Damri juga telah mengoperasikan empat hingga enam unit bus melalui kantor cabang di Samarinda untuk mendukung mobilitas di kawasan IKN yang sedang berkembang.
Untuk tahap awal pada kuartal I tahun 2025, Damri menargetkan pengoperasian delapan unit bus listrik. Jumlah ini akan bertambah menjadi 18-20 unit bus pada semester II/2025.
“Pengadaan bus ini akan dilakukan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bekerja sama dengan developer, karena proyek ini masih dalam proses pembangunan,” jelas Arifin.
Pemerintah melalui OIKN mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan sebagai bagian dari visi menjadikan IKN Nusantara sebagai kota hijau dan berkelanjutan.
Damri mendukung kebijakan ini dengan menyediakan layanan bus listrik yang lebih efisien dan bebas emisi karbon.
Selain untuk melayani ASN, kehadiran bus listrik ini diharapkan dapat menjadi prototipe transportasi publik berbasis energi terbarukan di Indonesia.
Damri menargetkan pengoperasian perdana bus listrik di IKN akan dimulai pada Maret 2025.
Jumlah bus yang dioperasikan akan terus ditingkatkan sejalan dengan penyelesaian infrastruktur IKN dan peningkatan jumlah ASN yang tinggal serta bekerja di kawasan tersebut.
Dengan langkah ini, Damri dan OIKN tidak hanya memastikan kemudahan mobilitas bagi pekerja, tetapi juga mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membangun sistem transportasi yang lebih modern dan berkelanjutan di Ibu Kota baru.