IKNPOS.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah, terutama pasca kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku.
Volume sampah di wilayah tersebut dilaporkan meningkat hingga 200 persen dari tahun 2022 ke 2023 dan diprediksi akan terus naik signifikan pada tahun 2024.
Kepala DLH PPU, Safwana, menyebutkan bahwa peningkatan volume sampah ini membuat pihaknya membutuhkan tambahan armada pengangkut sampah untuk menjaga kebersihan wilayah.
Saat ini, DLH baru memiliki 20 unit armada yang terdiri dari mobil pengangkut sampah dan motor roda tiga.
“Jumlah armada sudah ada 20 unit, tetapi masih kurang untuk mengakomodir kebutuhan yang meningkat,” ungkap Safwana.
Target 30 Armada
Menurut Safwana, jumlah ideal armada yang dibutuhkan DLH adalah 30 unit, baik mobil maupun motor roda tiga, untuk memaksimalkan pelayanan hingga ke tingkat kelurahan dan desa.
“Kalau cuma 20 unit, itu belum cukup layak. Apalagi dengan keberadaan IKN, kami harus memaksimalkan layanan di sana,” jelasnya.
Pengadaan Armada Baru
Pada 2025, DLH telah menambah dua unit mobil pengangkut sampah dan 10 unit motor roda tiga.
Safwana menjelaskan bahwa anggaran untuk pengadaan armada tersebut cukup besar, yakni sekitar Rp700 juta per unit mobil dan Rp50 juta per unit motor roda tiga.
“Pengadaan ini diharapkan bisa meningkatkan layanan pengelolaan sampah di kelurahan maupun desa,” tambahnya.
Tantangan Kebersihan di Tengah Pembangunan IKN
Hadirnya IKN memberikan dampak positif dalam meningkatkan aktivitas ekonomi dan pembangunan di PPU, tetapi juga membawa konsekuensi pada peningkatan volume sampah yang signifikan.
Pemerintah daerah kini harus memperkuat sarana dan prasarana kebersihan untuk menjaga kawasan tetap bersih dan nyaman.
“Jika kebutuhan armada terpenuhi, kami yakin bisa memberikan layanan yang lebih optimal bagi masyarakat, termasuk di wilayah sekitar IKN,” tutup Safwana.
Dengan tambahan armada ini, DLH berharap dapat mengatasi tantangan kebersihan yang semakin kompleks di tengah pertumbuhan pembangunan di PPU.