Astra Infra Siapkan Langkah Antisipasi Cuaca Ekstrem Nataru 2024/2025 di Tol Tangerang-Merak dan Cipali

Astra Infra siap menghadapi cuaca ekstrem Nataru 2024/2025 dengan langkah mitigasi

Ketua Gugus Tugas Nataru Astra Infra Group, Rinaldi. (Sigit Nugroho/FIN)

IKNPOS.ID – PT Astra Tol Nusantara, atau yang lebih dikenal dengan Astra Infra Group, memastikan kesiapan infrastruktur jalan tol yang dikelolanya menghadapi potensi cuaca ekstrem pada libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Mengingat prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan cuaca ekstrem akan berlangsung hingga 9 Januari 2025, Astra Infra telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi guna memastikan kelancaran dan keselamatan arus mudik.

1. Persiapan Infrastruktur untuk Menghadapi Cuaca Ekstrem

Rinaldi, Ketua Gugus Tugas Nataru Astra Infra Group, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem dapat mempengaruhi kualitas jalan tol yang dikelola. Oleh karena itu, Astra Infra sudah menyiapkan peralatan dan bahan-bahan khusus untuk memastikan jalan tetap dalam kondisi baik.

Jika terjadi lubang atau kerusakan di jalan, Astra Infra siap menutupnya dengan cepat. Selain itu, di beberapa titik yang rawan genangan, pihaknya sudah menyiapkan pompa air dan sandbag untuk mengantisipasi genangan air atau peningkatan volume air yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas.

“Kami siap melakukan penanganan cepat terhadap kerusakan atau genangan yang terjadi di ruas tol kami. Ini penting untuk memastikan perjalanan pemudik tetap aman dan lancar,” kata Rinaldi dalam media gathering Nataru 2024/2025 di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

2. Personel dan Kendaraan Operasional Siap Mengawal Arus Lalu Lintas

Untuk mengantisipasi tingginya volume kendaraan selama Nataru, Astra Infra mengerahkan lebih dari 800 personel yang akan siaga sepanjang periode libur panjang ini.

Selain itu, 90 kendaraan operasional atau safety car juga disiapkan untuk mengawal arus mudik dan balik.

Kolaborasi dengan pihak kepolisian dan Kementerian Perhubungan juga dilakukan melalui berbagai simulasi dan koordinasi, untuk memastikan kelancaran lalu lintas.

“Personel kami akan siaga 24 jam untuk memantau kondisi di lapangan. Kami juga telah melakukan berbagai simulasi untuk memastikan kesiapan menghadapi situasi darurat,” tambah Rinaldi.

3. Pemasangan CCTV dan Sistem Pemantauan Lalu Lintas

Astra Infra tidak hanya mengandalkan tenaga manusia untuk memantau kondisi jalan tol. Perusahaan ini juga memasang lebih dari 500 unit CCTV di seluruh ruas tol yang dikelola, termasuk di Tol Tangerang-Merak dan Cipali.

Selain itu, Astra Infra juga menginstal Road Traffic Microwave System (RTMS) untuk memantau kepadatan lalu lintas secara lebih akurat.

“Dengan adanya sistem pemantauan canggih seperti CCTV dan RTMS, kami bisa memonitor lalu lintas secara real-time, sehingga dapat segera mengambil tindakan apabila ada kepadatan atau gangguan,” jelas Rinaldi.

4. Koordinasi dengan BMKG untuk Menghadapi Cuaca Ekstrem

BMKG memprediksi cuaca ekstrem akan mempengaruhi sejumlah wilayah jalur mudik, khususnya di daerah rawan bencana. Untuk itu, Astra Infra terus memantau perkembangan cuaca dengan seksama.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa modifikasi cuaca bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan TNI/Polri akan dilakukan untuk mengurangi potensi bencana di titik-titik rawan.

“Kami sangat menghimbau para pengendara untuk selalu memonitor informasi cuaca yang diberikan oleh BMKG, serta tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi secara tiba-tiba,” ujar Rinaldi.

Dengan langkah-langkah mitigasi yang telah disiapkan, Astra Infra memastikan infrastruktur jalan tol akan tetap aman dan berfungsi optimal, meskipun menghadapi cuaca ekstrem selama periode Nataru 2024/2025. (*)

Exit mobile version