Selain itu, Astra Infra juga menginstal Road Traffic Microwave System (RTMS) untuk memantau kepadatan lalu lintas secara lebih akurat.
“Dengan adanya sistem pemantauan canggih seperti CCTV dan RTMS, kami bisa memonitor lalu lintas secara real-time, sehingga dapat segera mengambil tindakan apabila ada kepadatan atau gangguan,” jelas Rinaldi.
4. Koordinasi dengan BMKG untuk Menghadapi Cuaca Ekstrem
BMKG memprediksi cuaca ekstrem akan mempengaruhi sejumlah wilayah jalur mudik, khususnya di daerah rawan bencana. Untuk itu, Astra Infra terus memantau perkembangan cuaca dengan seksama.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa modifikasi cuaca bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan TNI/Polri akan dilakukan untuk mengurangi potensi bencana di titik-titik rawan.
“Kami sangat menghimbau para pengendara untuk selalu memonitor informasi cuaca yang diberikan oleh BMKG, serta tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi secara tiba-tiba,” ujar Rinaldi.
Dengan langkah-langkah mitigasi yang telah disiapkan, Astra Infra memastikan infrastruktur jalan tol akan tetap aman dan berfungsi optimal, meskipun menghadapi cuaca ekstrem selama periode Nataru 2024/2025. (*)