IKNPOS.ID – Pasang laut di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) periode 21-30 November 2024 turun menjadi 2,7 meter. Angka ini turun ketimbang periode 10 hari sebelumnya yang mencapai 2,9 meter.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan, penurunan ini terjadi karena tidak adanya bulan purnama.
“Pasang surut bisa dipengaruhi oleh posisi bulan. Pasang laut yang terjadi di periode 21-30 November ini tidak ada bulan purnama, sehingga lebih rendah ketimbang periode kemarin,” kata Koordinator Bidang Data Informasi BMKG Stasiun Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Selasa, 26 November 2024.
Meski tidak setinggi periode sebelumnya, namun ia tetap mengingatkan warga di kawasan pesisir Kaltim untuk mewaspadai dampak pasang laut setinggi 2,7 meter tersebut, karena dapat mengganggu aktivitas warga dan sejumlah dampak lainnya.
Berdasarkan prakiraan pasang surut di perairan Kaltim pada Dasarian III November 2024, di perairan Balikpapan akan ada pasang tertinggi 2,7 meter pada 30 November pukul 18.00 Wita dan prakiraan surut terendah 0,5 meter pada 30 November pukul 10.00 dan 11.00 Wita.
Terdapat empat kawasan yang terpengaruh oleh pasang surut di perairan Balikpapan, yakni Samboja dan sekitarnya, Balikpapan itu sendiri, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.
Sedangkan di kawasan tersebut banyak tambak di daerah pesisir yang masih aktif, sehingga ketika ada pasang laut, maka dikhawatirkan udang dan ikan di tambak bisa terdampak.
Selanjutnya, pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas warga yang tinggal di kawasan pesisir, bahkan bisa jadi air laut masuk ke pemukiman warga yang dekat pantai.
Ia juga mengimbau warga di kawasan pesisir lain di Kaltim, seperti di perairan muara Sungai Berau, Kabupaten Berau, diprakirakan pasang tertinggi pada 30 November setinggi 2,6 meter pukul 19.00 Wita, surut terendah 0,5 meter pada 30 November pukul 02.00 Wita.