IKNPOS.ID – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) perlu mengoptimalkan penanganan kekerdilan anak (stunting) akibat kurang asupan gizi di daerah yang akrab disapa Benuo Taka itu.
Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten PPU, Raup Muin. “Kami tekankan penanganan stunting perlu dioptimalkan dan dimulai dari skala kecil,” ujar Raup Muin di Penajam, Senin 4 November 2024.
Menurut Muin, penanganan kekerdilan anak dari skala kecil dapat dilakukan mulai dari meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah stunting pada generasi penerus.
“Penerapan pola makan sehat dan konsumsi makanan bergizi dengan konsep empat sehat lima sempurna diyakini dapat cegah gizi buruk,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah kabupaten dalam penanganan stunting sebagai upaya preventif untuk menjaga kesehatan generasi muda dan memastikan pertumbuhan anak-anak optimal.
Kader pos pelayanan terpadu (posyandu) diharapkan aktif di lingkungan masyarakat guna memberikan penyuluhan mengenai pentingnya asupan gizi yang cukup bagi calon ibu dan anak.
Saat ini balita yang mengalami kekerdilan di Kabupaten Penajam Paser Utara, terdata 1.034 orang, yakni di Kecamatan Penajam 345 anak, Kecamatan Waru 24 orang, Kecamatan Babulu 311 balita dan di Kecamatan Sepaku 354 orang.
Masyarakat diimbau agar dapat rutin dan rajin memeriksakan kesehatan, serta perkembangan anak-anak ke fasilitas kesehatan terdekat di tempat tinggal masing-masing.
“Asupan gizi anak harus tercukupi agar dapat tumbuh dengan baik dan hasilkan generasi emas penerus bangsa,” jelasnya.