IKNPOS.ID – Meski pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) berlangsung masif, namun pembangunan calon ibu kota Indonesia itu diyakini tidak akan menghilangkan budaya lokal di daerah penyangga.
Hal itu diungkapkan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV Kaltim-Kaltara, Lestari. Menurutnya, kebudayaan lokal di IKN dan sekitarnya perlu dikuatkan untuk semakin mewarnai budaya nasional.
“Janganlah merasa takut dan terancam, justru harus membuka diri agar orang lain bisa belajar tentang budaya kita,” jelas Lestari, Minggu, 10 November 2024.
Lestari juga menjelaskan, inventarisasi akan memudahkan masyarakat pendatang untuk mempelajari dan mengenal budaya lokal. Menurut dia, semakin banyak yang terlibat dalam upaya pelestarian maka budaya tersebut akan semakin diketahui keberadaannya.
“Jika budaya itu hanya diampu oleh suku aslinya, akan sedikit sekali yang membantu untuk melestarikan,” ujarnya. Namun, kalau budaya itu bisa dikenalkan kepada masyarakat pendatang, maka akan lebih berkembang dan menasional.
Lestari menegaskan upaya pelestarian kebudayaan di Kalimantan Timur, khususnya daerah penyangga IKN, merupakan tanggung jawab semua pihak. Menurut dia, baik pemerintah, masyarakat adat, maupun komunitas sama-sama berperan untuk melindungi dan melestarikan budaya lokal.
“Pemerintah sebagai pembina bisa menjamin masyarakat untuk melaksanakan kebudayaanya secara aman dan nyaman,” ujarnya. Jika hanya satu pihak yang berupaya, Lestari meyakini kemajuan budaya tidak akan terjadi dengan segera atau secara masif.