Fasilitas ini mampu menjaga suhu hingga minus 17 derajat Celsius untuk penyimpanan dan minus 40 derajat Celsius untuk pembekuan.
Menurut Heru, fasilitas ini diharapkan dapat membantu para pelaku usaha di sektor perikanan, hasil bumi, dan produk lainnya dalam menjaga kualitas barang yang mereka produksi.
Pemerintah Kota Balikpapan juga sedang menunggu pengesahan peraturan daerah (perda) terkait retribusi daerah yang akan mengatur tarif penggunaan fasilitas tersebut.
“Untuk saat ini, tarif retribusi yang kami tetapkan adalah Rp100 per kilogram per hari untuk penyimpanan dan Rp2.000 per kilogram per hari untuk pembekuan,” jelasnya.
Selain itu, biaya penggunaan bulanan untuk fasilitas ini juga telah disepakati sebesar Rp85 juta.
Saat ini, pengguna pertama fasilitas cold storage ini adalah sentra industri perikanan Teritip, yang mulai mengirimkan 250 kg ikan untuk produksi amplang, dengan operasional yang berjalan selama 24 jam.
Pertumbuhan IKM dan Peningkatan PAD
Selain infrastruktur yang terus berkembang, sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Balikpapan juga menunjukkan angka yang menggembirakan.
Saat ini, IKM di Balikpapan terbagi menjadi 8 kelompok industri yang mencakup sektor-sektor seperti Hasil Hutan, Pulp dan Kertas, Kimia, Agro, Logam Mesin dan Perekayasa, Alat Angkut, Aneka, dan Tekstil.
Total ada 1.064 IKM yang tersebar di berbagai pusat industri di kota ini, dengan 100 Rumah Produksi di Sentra Industri Kecil Somber (SIKS) dan 24 Rumah Produksi di Sentra Industri Kecil Teritip (SIKT).
Kehadiran sentra-sentra ini tidak hanya menumbuhkan jiwa wirausaha, tetapi juga mendorong arus investasi ke daerah.
Pencapaian ini juga tercermin dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan dari sektor IKM.
Pada tahun 2021, PAD yang berasal dari sektor ini tercatat sebesar Rp115 juta, sementara pada tahun 2024, angka tersebut melonjak hingga mencapai Rp330 juta.
Heruressandy berharap bahwa perkembangan ini akan terus berlanjut, seiring dengan semakin berkembangnya sektor industri di Balikpapan yang didukung oleh infrastruktur dan kebijakan yang tepat.