IKNPOS.ID – Komitmen Presiden Prabowo Subianto melanjutkan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur mendapatkan sorotan dari media asing.
Salah satunya, media online asal Singapura channelnewsasia.com (CNA)yang mengangkat judul Indonesia’s Prabowo wants key buildings in new capital ready in 4 years terbit dua hari lalu.
Disebutkan dalam laman itu, bahwa Prabowo akan merampungkan pembangunan gedung-gedung pemerintahan dan parlemen di IKN dengan anggaran USD 32 miliar dalam empat tahun ke depan.
Proyek ibu kota tersebut merupakan inisiatif mantan Presiden Joko Widodo yang ingin memindahkan pusat pemerintahan Indonesia sekitar 1.200 km dari Jakarta.
Disebutkan dalam media itu, bahwa Jakarta yang akan tenggelam dan selalu macet akan dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara yang terletak di tengah hutan Pulau Kalimantan.
CNA juga menyoroti, harapan Prabowo nantinya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 2029 dilakukan di IKN.
Media itu juga mengutip pernyataan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dari akun IG Sabtu 26 Oktober, terkait harapan Prabowo.
“Dia (Prabowo) bahkan berharap pelantikan presiden dan wakil presiden Indonesia berikutnya pada tahun 2029 dapat dilakukan di Nusantara,” demikian dikutip CNA dari akun IG Raja Juli,
CNA juga menuliskan, bahwa pernyataan Prabpwo tentang niat melanjutkan proyek IKN dengan cepat seperti harapan mantan Presiden Joko Widodo yang diam-diam mendukungnya dalam Pemilu 2024 nmuncul di tengah keraguan terkait anggaran.
Prabowo dinilai ragu apakah anggaran negara apakah bisa digunakan untuk mendanai pembangunan Ibu Kota Nusantara karena dia sendiri memiliki
program makan gratis bernilai miliaran dolar yang dijanjikan saat kampanye pemilihan.
CNA mengutip pernyataan Raja Juli yang meminta agar komitmen Prabowo untuk melanjutkan proyek warisan pendahulunya itu tidak perlu dipertanyakan lagi.
“Baginya (Prabowo), Nusantara adalah ibu kota politik. Itulah sebabnya dalam empat tahun ke depan, selain gedung pemerintahan, kita harus menuntaskan gedung legislatif dan yudikatif,” tulis CNA mengutip pernyataan Raja Juli.