IKNPOS.ID – Produksi Biogas di Indonesia mencapai 5.200 meter kubik pertahun atau setara dengan 2,6 juta ton liquefied petroleum gas (LPG).
Produksi biogas, salah satunya berasal Kutai Iimur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim).
Kutim mengoptimalkan turunan dari sektor peternakan dengan memanfaatkan limbah berupa kotoran ternak menjadi potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) berupa energi biogas.
Koordinator Investasi dan Kerja Sama Bioenergi, Trois Dilisusendi yang mewakili Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM mengatakan, Kutai Timur salah satu dari 10 daerah di Indonesia yang memiliki biogas terbesar di Indonesia.
Namun demikian, 60 persen kebutuhan LPG secara nasional di Indonesia masih berasal dari impor.
“Saat ini 60 persen kebutuhan LPG nasional masih berasal dari impor,” ujar Trois Selasa 22 Oktober 2024.
Pihaknya mendorong, produksi biogas meningkat untuk mengurangi impor LPG dan emosi karbon RI.
Melalui, kegiatan Diskusi Pengembangan Model Usaha untuk Peningkatan Pemanfaatan Biometana dengan Pemprov Kaltim diharapkan menjadi sarana diskusi para stakeholder untuk memanfaatkan biogas, terkait pasar hingga model usahanya.
“Kami berharap diskusi ini menjadi titik awal kerja sama baru dalam pengembangan usaha biogas di Kaltim,” ujarnya.
Sebelumnya, Sri Wahyuni juga berharap Kaltim mengembangkan produksi biometana merupakan limbah cair dari kelapa sawit.
Pemanfaatan biometema juga sebagai upaya transisi dari energi fosil menuju energi terbarukan.