IKNPOS.ID – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Manuntung Balikpapan tengah memperluas program peremajaan pipa distribusi air di sejumlah titik strategis guna meningkatkan efisiensi dan mengurangi kebocoran.
Kota Balikpapan, sebagai penopang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, memiliki kebutuhan infrastruktur air yang semakin besar, dan peremajaan ini menjadi langkah penting dalam mendukung layanan tersebut.
Direktur Utama PDAM Tirta Manuntung Balikpapan, Yudhi Saharuddin, mengungkapkan rencana perluasan penggantian pipa distribusi meliputi kawasan Jalan Agung Tunggal hingga Grand City, serta jalur dari Kilometer 12 hingga Kilometer 8.
Peremajaan juga dilakukan di titik lain, termasuk di Jalan MT Haryono yang dijadwalkan rampung pada November 2024.
“Sudah hampir selesai, kami targetkan di MT Haryono harus rampung November. Jika selesai, kami berharap aliran air menuju Kampung Damai bisa lebih maksimal,” kata Yudhi.
Menurutnya, proyek peremajaan pipa ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi distribusi.
Selain itu, Yudhi menyebutkan adanya beberapa titik lain yang akan menjalani peremajaan pada tahun ini, khususnya pipa transmisi.
Proyek peremajaan ini melibatkan pemasangan pipa baru sepanjang dua kilometer dengan alokasi dana mencapai Rp1 miliar.
“Kami menggunakan pipa dari persediaan dan menggantinya jika perlu. Total biaya untuk pengerjaan sekitar Rp1 miliar,” jelas Yudhi.
Peremajaan Bertahap untuk Hindari Gangguan Distribusi
Yudhi menekankan bahwa peremajaan tidak dapat dilakukan secara masif atau serentak di seluruh wilayah Balikpapan untuk menghindari potensi gangguan pada layanan pelanggan.
“Peremajaan pipa tidak bisa dilakukan massal karena berdampak pada layanan distribusi, jadi kami lakukan bertahap,” ujar Yudhi.
Mayoritas pipa PDAM Balikpapan sudah memasuki fase akhir usia ekonomisnya, menjadikan sistem pipa lebih rentan terhadap kebocoran. Kondisi ini merupakan tantangan nasional yang dihadapi banyak PDAM di seluruh Indonesia.
“Kebanyakan pipa kita sudah korosif, jadi rentan bocor. Maka, kami perlu menggantinya secara bertahap, sesuai arahan Kementerian PUPR agar PDAM selalu melakukan pergantian pipa secara berkala,” paparnya.
Penurunan Non-Revenue Water (NRW)
Efek positif dari upaya peremajaan ini, kata Yudhi, terlihat pada efisiensi distribusi dan penurunan tingkat Non-Revenue Water (NRW).
NRW yang semula mencapai 34 persen kini telah turun menjadi 25 persen berkat peremajaan pipa secara berkelanjutan.
“Dengan pergantian ini, alhamdulillah NRW bisa kami turunkan dari 34 persen menjadi 25 persen,” tutup Yudhi.
Peremajaan pipa PDAM Tirta Manuntung diharapkan dapat memastikan ketersediaan dan distribusi air bersih yang lebih stabil di Balikpapan, terutama dalam mendukung perannya sebagai kota penopang IKN Nusantara.