IKNPOS.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) berhasil mencatatkan peningkatan signifikan pada Indeks Pembangunan Statistik (IPS) 2024 dengan meraih kategori baik.
Hal ini disampaikan dalam rapat sosialisasi dan Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) yang berlangsung di Aula Kantor Bupati PPU, Selasa 22 Oktober 2024.
Penjabat (Pj) Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin, mengungkapkan bahwa IPS Kabupaten PPU tahun 2024 mencapai nilai 2,7, meningkat tajam dibandingkan tahun 2023 yang hanya di angka 1,3.
Peningkatan ini membawa Kabupaten PPU masuk ke dalam jajaran 100 besar kota/kabupaten dengan torehan IPS terbaik, menduduki peringkat 88 secara nasional dan peringkat pertama di Provinsi Kalimantan Timur.
“Dengan raihan ini, Kabupaten PPU menjadi nomor satu di Kalimantan Timur,” ujar Zainal Arifin dikutip dari Nomorsatukaltim.
IPS sendiri merupakan indikator yang menggambarkan tingkat kematangan kualitas penyelenggaraan statistik sektoral di instansi pemerintah pusat dan daerah.
Tingkat kematangan ini diukur melalui lima tahapan, yaitu rintisan, terkelola, terdefinisi, terpadu, dan optimum, dengan nilai yang dihasilkan dari EPSS.
Zainal memberikan apresiasi kepada tim penilai internal kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) PPU.
Beberapa data yang dinilai dalam proses ini berasal dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di PPU, antara lain Diskominfo, Bappedalitbang, BPBD, Dinas Kesehatan, RSUD, serta Dinas KUKM Perindag.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten PPU atas bimbingan dan pembinaan terkait statistik,” tambah Zainal.
Zainal menekankan pentingnya peran data statistik dalam perencanaan program pemerintah daerah. Menurutnya, informasi statistik yang akurat menjadi dasar penting dalam mengambil kebijakan yang tepat.
Selain itu, Zainal juga meminta agar OPD di PPU tidak menutup akses data statistik kepada media, agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan dan capaian program daerah.
“Data yang dipublikasikan oleh media dapat menjadi bagian dari monitoring yang dilakukan oleh masyarakat, dan ini pasti akan mendapatkan tanggapan, baik positif maupun negatif,” tutupnya.