IKNPOS.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser, melalui Komisi II, menyoroti upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser yang tengah mempersiapkan sektor pertanian sebagai andalan ekonomi daerah.
Hal ini dilakukan di tengah tantangan yang masih memerlukan penyelesaian, terutama dalam menghadapi peran Kabupaten Paser sebagai salah satu daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Paser, Sukran Amin, menegaskan bahwa Pemkab Paser harus siap untuk memenuhi kebutuhan pangan, baik untuk IKN Nusantara maupun bagi kabupaten itu sendiri.
Sukran menyoroti pentingnya pengembangan pertanian yang berfokus pada peningkatan kualitas usaha tani, hasil produksi, serta peralihan dari penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik.
“Dengan tujuan untuk mengembangkan pertanian dalam meningkatkan kualitas usaha tani, meningkatkan hasil produksi, serta mengalihkan penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik,” kata Sukran, Minggu 20 Oktober 2024.
Pemanfaatan Lahan Pertanian
Sukran juga memastikan pentingnya ketersediaan lahan pertanian yang cukup di Kabupaten Paser untuk menghasilkan produk pertanian dalam skala besar.
Hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal dan IKN Nusantara.
Menurut Sukran, masih banyak lahan tidur yang bisa dioptimalkan untuk pertanian, namun ada beberapa kendala yang
perlu diselesaikan, termasuk lahan pertanian yang masuk dalam kawasan cagar alam dan keterbatasan infrastruktur penunjang.
“Masih banyak lahan tidur yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian. Lahan pertanian yang masuk cagar alam, infrastruktur penunjang, hingga pasar hasil tani yang belum dipersiapkan,” ujarnya.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai bahwa perlunya pembahasan dengan pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terkait permasalahan lahan yang berada di kawasan cagar alam.
Pembahasan ini diperlukan untuk mencari solusi dalam meningkatkan produksi pertanian, yang setiap tahun menunjukkan penurunan akibat peralihan ke sektor perkebunan.
Peralihan ke Sektor Perkebunan
Sukran menyebutkan bahwa banyak petani di Paser yang beralih profesi menjadi pekebun karena keuntungan yang lebih menjanjikan dibandingkan bertani.
Menurutnya, salah satu permasalahan yang dihadapi petani adalah persaingan harga dengan hasil tani dari luar daerah, di mana harga produk luar daerah seringkali lebih murah.
“Konsumen tentu lebih memilih hasil tani luar daerah yang harganya lebih murah, dibandingkan hasil tani dari Paser. Selain itu, biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan harga jual serta infrastruktur yang belum memadai menjadi tantangan utama,” jelasnya.
Perhatian untuk Pemkab Paser
Sukran mendesak Pemkab Paser untuk lebih serius dalam mempersiapkan infrastruktur penunjang pertanian, seperti akses jalan yang layak dan memadai, serta pasar hasil tani dalam daerah.
Langkah-langkah tersebut dinilai penting untuk mendukung para petani lokal dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Lebih mahal biaya produksi dibandingkan harga jual, infrastruktur tidak layak ataupun tidak ada, hingga mempersiapkan pasar hasil tani dalam daerah perlu menjadi perhatian Pemkab Paser. Guna memaksimalkan hasil tani dan mensejahterakan petani di Kabupaten Paser,” pungkas Sukran.
Dengan upaya tersebut, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Paser dapat berkembang lebih baik, tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan di IKN Nusantara.