IKNPOS.ID – Ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatatkan pertumbuhan positif di triwulan II 2024, didorong oleh peningkatan signifikan di sektor konstruksi dan perdagangan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim, Budi Widihartanto, menyatakan bahwa pertumbuhan ini terutama dipacu oleh percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan meningkatnya aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.
Menurut Budi, sektor konstruksi tumbuh sebesar 16,16 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 12,26 persen (yoy).
“Pertumbuhan ini sejalan dengan percepatan pengerjaan target fungsional IKN,” ungkapnya, dikutip Kamis, 17 Oktober 2024.
Selain itu, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk IKN juga melonjak tajam hingga 210,81 persen (yoy) pada triwulan II 2024, yang turut mendukung perkembangan sektor konstruksi.
Sektor perdagangan pun mencatatkan kinerja yang baik dengan pertumbuhan 9,76 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 6,34 persen (yoy).
“Peningkatan permintaan dan tingginya aktivitas ekonomi, termasuk kegiatan meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE), menjadi pendorong utama sektor perdagangan,” tambah Budi.
Sementara itu, sektor pertambangan masih menjadi penyumbang terbesar bagi struktur ekonomi Kaltim dengan kontribusi 38,69 persen, meski pertumbuhannya melambat menjadi 6,44 persen (yoy) dari 10,47 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Perlambatan ini disebabkan oleh penurunan permintaan dari negara mitra utama seperti Tiongkok dan negara-negara ASEAN, serta tingginya curah hujan yang mencapai rata-rata 219,1 mm per bulan.
Sektor pertanian juga mengalami perlambatan, tumbuh sebesar 3,09 persen (yoy), lebih rendah dari 3,77 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Penurunan harga komoditas pangan seperti bawang merah dan tomat akibat panen raya menjadi salah satu faktor utama perlambatan ini.
Namun, sektor industri pengolahan mengalami kontraksi sebesar -2,31 persen (yoy), akibat penurunan produksi crude palm oil (CPO) dan pengolahan gas.
Meskipun demikian, sektor-sektor utama lainnya masih mendominasi ekonomi Kaltim dengan total pangsa mencapai 83,78 persen.
Dengan adanya peningkatan di sektor konstruksi dan perdagangan, perekonomian Kaltim terus menunjukkan prospek yang positif, meskipun beberapa sektor mengalami perlambatan.