IKNPOS.ID – Pembinaan olahraga di Indonesia terkadang terbentur pada kepentingan politik di suatu daerah. Imbasnya, program pembinaan yang sudah disusun tidak bisa berjalan dengan baik.
Menurut Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Alimuddin, hal itu tidak akan terjadi dalam pembinaan olahraga di IKN.
Menurutnya, akan lebih mudah mengatur dan membina olahraga di IKN dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
“Kami tidak punya local representative dan kepentingan-kepentingan politik yang terkadang banyak menghambat perkembangan olahraga,” lanjut Alimuddin, Rabu 18 September 2024.
“Saya kebetulan di Kalimantan Timur menjadi ketua beberapa cabang olahraga. Kami tidak banyak mendapat dukungan dari perwakilan-perwakilan rakyat di daerah. Kecuali ada kepentingan, kalau tidak ada kepentingan, ya tidak ada,” lanjut Alimuddin nya yang juga menjabat sebagai Ketua Kontingen IKN di PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Ia juga menjelaskan, karena tidak adanya kepentingan politik di IKN, maka pembinaan bisa dilakukan secara betul-betul terfokus. “Jadi kita betul-betul bisa berpikir jernih, murni, dan berprestasi tanpa ada intervensi dan tanpa ada kepentingan lain-lain,” urainya.
Sebagai salah satu bentuk keseriusan OIKN di bidang olahraga adalah dengan mengirim kontingen ke PON XXI Aceh-Sumut 2024. Kontingen IKN di PON XXI Aceh-Sumut 2024 berkekuatan 13 orang atlet muda.
“Atlet kita ini kan bukan cuma dari IKN saja, ada yang dari Penajam (Penajam Paser Utara), ada yang dari Kutai Kartanegara, Samarinda, Berau, dari wilayah Kaltim. Jadi kita akan terus bina untuk kelanjutan prestasi mereka dan kita pastikan mereka bisa ikut di kejuaraan-kejuaraan lainnya,” tegas Alimuddin.
“Apa lagi mereka ini masih di bawah 15 tahun tapi semangatnya luar biasa untuk Nusantara, patut kita acungi jempol,” tambahnya.