IKNPOS.ID – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur telah menarik perhatian berbagai pengusaha besar, termasuk konglomerat di sektor perhotelan.
Salah satu nama yang mencuat adalah Aguan atau Sugianto Kusuma, pengusaha ternama pemilik Grup Agung Sedayu.
Namun, Aguan bukanlah satu-satunya konglomerat yang berinvestasi dalam pembangunan hotel di IKN.
Sejumlah konglomerat besar lainnya juga ikut serta membangun fasilitas perhotelan di ibu kota baru ini.
Dengan konsep IKN yang modern dan ramah lingkungan, kawasan ini diharapkan menjadi pusat pemerintahan, bisnis, dan pariwisata yang menarik banyak investor.
Industri perhotelan menjadi salah satu sektor yang potensial untuk mendukung mobilitas para pengunjung, baik itu pejabat, pengusaha, maupun wisatawan.
Para konglomerat melihat peluang besar dalam kebutuhan akomodasi mewah yang sejalan dengan infrastruktur kelas dunia yang tengah dibangun di IKN.
Aguan dan Agung Sedayu Group
Agung Sedayu Group telah dikenal luas sebagai salah satu raksasa properti di Indonesia. Grup ini sebelumnya sukses mengembangkan berbagai proyek properti besar di Jakarta dan sekitarnya.
Aguan telah membangun hotel bintang lima yang diharapkan menjadi ikon baru perhotelan di Nusantara.
Agung Sedayu Group memang memiliki rekam jejak yang kuat dalam pengembangan proyek properti prestisius, termasuk mal, apartemen, dan hotel.
Kehadiran mereka di IKN menandai ambisi besar untuk turut serta dalam pengembangan ibu kota masa depan Indonesia.
Konglomerat Lainnya
Selain Aguan, ada sejumlah konglomerat lain yang juga tidak ingin ketinggalan dalam proyek-proyek besar di IKN, termasuk di sektor perhotelan.
Berikut adalah deretan konglomerat yang punya bisnis hotel di IKN:
1. Agnus Suryadi dkk
Presiden Jokowi meletakkan batu pertama (groundbreaking) Hotel Vasanta di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Sabtu, 23 September 2023.
Hotel Vasanta sendiri merupakan proyek yang dikembangkan oleh PT Sirius Surya Sentosa Tbk (Vasanta Group).
Vasanta Group adalah perusahaan induk real estate yang didirikan oleh empat pengusaha pada 2015, yaitu Agnus Suryadi sebagai Chairman, Nicholas Hum sebagai Chief Executive Officer (CEO), Erick Wihardja sebagai President Director, dan Denny selaku Direktur.
Selain itu, nama Jon S. Purba masuk menjadi Direktur Eksekutif di perusahaan yang mengembangkan lahan dengan luas total mencapai 120 hektare itu.
2. Alexander Tedja
Bos PT Pakuwon Jati Tbk, Alexander Tedja turut berinvestasi dalam pembangunan Four Points Hotel by Sheraton di atas lahan seluas 7,2 hektare di IKN.
Hotel itu merupakan bagian dari proyek Superblok Pakuwon Nusantara yang dikembangkan melalui anak perusahaannya, PT Pakuwon Nusantara Abadi.
Selain Four Points Hotel by Sheraton, Pakuwon Jati bersama Marriott International akan membangun dua hotel mewah lainnya, yaitu Westin dan Tribute Portfolio.
President for Marriott International for Asia Pacific excluding China (APEC) Rajeev Menon menuturkan bahwa Marriott dan Pakuwon akan menjadi salah satu pengembang hotel pertama di IKN.
3. Christopher Sumasto Tjia
PT Wulandari Bangun Laksana Tbk menjadi perusahaan daerah asal Kalimantan Timur pertama yang menanamkan modal di IKN melalui proyek Nusantara Superblock.
Perusahaan yang merupakan bagian dari Pintu Air Mas Group (PAM Group) itu akan mendirikan kompleks serupa Balikpapan Superblock yang terdiri dari pusat perbelanjaan hingga hunian, seperti hotel dan apartemen di lahan seluas 7,5 hektare.
Pembangunan Nusantara Superblock direncanakan rampung pada 2025 melalui dua tahap. Pada tahap pertama, dilakukan pembangunan pusat perbelanjaan Pentacity, satu hotel bintang lima Grand Jatra Hotel Nusantara 215 kamar, dan satu hotel bintang empat Pentacity Hotel Nusantara 200 kamar di atas lahan seluas 3,8 hektare.
Sementara tahap kedua akan dilakukan pembangunan enam menara apartemen dan dua menara perkantoran yang berdiri di atas lahan seluas 3,7 hektare.
Proyek Nusantara Superblock itu diklaim memiliki konsep berkesinambungan dengan menerapkan green building.
PAM Group sendiri dimiliki Christopher Sumasto Tjia, putra konglomerat Adi Sumasto Tjia yang mendirikan Hotel Jatra di Balikpapan, Pekanbaru, dan Bali.
Christopher kini menjadi Direktur Utama PT Wulandari Bangun Laksana Tbk, sekaligus PT Bima Sakti Pertiwi Tbk, emiten real estate dan properti pengelola Mal Pekanbaru.
4. Haryadi
PT Karya BSH Mandiri akan menggarap pusat komunitas di IKN yang disebut sebagai BSH Community Hub. Pembangunan kawasan atraksi sosial seluas 1,7 hektare yang terdiri dari Hotel BSH Qubika bintang tiga dan gedung pertemuan, Restoran Kampung Kecil, apartemen, serta food court itu menelan biaya hingga Rp 370 miliar.
Adapun Komisaris Utama PT Karya BSH Mandiri adalah Haryadi. Sementara itu, target waktu penyelesaian hotel dan restoran di IKN sebagai bagian dari BSH Community Hub adalah sebelum upacara bendera 17 Agustus 2024.
5. Wiraseno dkk
Direktur Utama PT ARCS House Wisata Indonesia atau dikenal sebagai Jambuluwuk, Wiraseno turut menandatangani kesepakatan pembangunan hotel dan resort di IKN.
Pembangunan hunian itu merupakan hasil kerja sama dengan PT Bina Karya (Persero) selaku Badan Usaha Otorita (BUD) yang berperan sebagai master developer bagi investor yang berminat menanamkan modal di IKN.