IKNPOS.ID – Bangga, senang dan terharu menyelimuti perasaan atlet renang artistik Syakira Aftani Arsya. Perempuan ini telah menorehkan sejarah. Dia tampil membawa nama Ibu Kota Nusantara (IKN) pada PON XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut).
Pada penampilan perdananya di Kolam Renang Selayang, Medan, Sumut, pada Selasa 10 September 2024, Syakira tampil pada dua nomor. Yakni solo technical routine dan solo free routine.
“Saya sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian menjadi bagian dari Kontingen IKN yang pertama kali berkompetisi di PON 2024,” ujar Syakira seperti dikutip dari antara pada Selasa, 10 September 2024.
Related Post
Meski tidak menetapkan target khusus, Syakira menjalani persiapan intensif melalui pemusatan latihan di Makassar, Sulawesi Selatan. Dia dilatih oleh Adinda Monica Putri.
Diketahui, Adinda Monica Putri merupakan atlet dari Sulawesi Selatan pada PON 2021 di Papua. Sebagai pelatih, Monica pun merasa bangganya bisa menjadi bagian dari IKN.
“Keikutsertaan kami bukan hanya untuk berkompetisi. Tetapi juga untuk memperkenalkan IKN kepada masyarakat luas. Kami ingin menunjukkan IKN siap bersaing di tingkat nasional,” kata Monica.
Dalam acara pembukaan PON XXI di Stadion Harapan Bangsa, Aceh, Senin, 9 September 2024 malam, Kontingen IKN mencuri perhatian dengan penampilan defile.
Berada di urutan tiga terakhir sebelum Aceh dan Sumatera Utara, kontingen IKN memperkenalkan diri dengan semangat tinggi.
Mereka berpartisipasi dalam berbagai cabang olahraga, termasuk senam, panahan, layar, dan akuatik.
Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimuddin, yang juga ketua kontingen IKN, mengatakan keikutsertaan IKN dalam PON 2024 adalah bagian dari strategi sosialisasi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
“Kehadiran kami di PON adalah kesempatan untuk menunjukkan kesiapan IKN berdampingan dengan 38 provinsi lainnya. Walaupun medali yang diraih tidak akan dihitung dalam perolehan medali resmi, keikutsertaan IKN sangat penting,” jelas Alimuddin.
Terverifikasi Dewan Pers