IKNPOS.ID-Ketua Pokja Nyeri Kepala Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) dr Devi Ariani Sudibyo, SpN menjelaskan penyebab seseorang justru merasakan sakit kepala ketika bangun tidur.
“Biasanya satu alasannya, karena kualitas tidurnya nggak baik,” terang dr. Devi ketika ditemui beberapa waktu lalu.
Ia mengungkapkan, salah satu penyebab kondisi ini karena seseorang hanya memperhatikan kuantitas tidur dan mengesampingkan kualitas tidur.
“Masalahnya kadang kita fokus di kuantitas. ‘Ah tidur 8 jam’, padahal dia tidur 8 jam tapi bangun-bangun terus, atau nggak bisa deep sleep. Nah itu jadi masalah,” tandasnya.
Sebaliknya, kuantitas tidur yang tidak tepat juga bisa menjadi pencetus sakit kepala.
“Jadi tidur ini menarik. Kenapa? Karena yang nomor satu tadi, cara pencegahan migrain adalah sleep hygiene. Artinya, berlebihan tidur itu masalah. Bisa menjadi pencetus migren. Kurang tidur juga masalah, makanya kenapa tidur harus cukup.”
Ia pun mencontohkan bagi pekerja yang setelah lembur tidur terlalu lama hingga bangun siang.
Kemudian, usai beraktivitas dan makan kembali tidur sehingga kebanyakan tidur.
“Apa yang terjadi? Malah kita bisa bikin sakit kepala. Ini migrain. Juga bisa dicetuskan karena tidur yang berlebihan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya pengaturan pola tidur, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Di samping itu, penggunaan gadget sebelum tidur juga bisa mempengaruhi kualitas tidur seseorang.
“Kalau kita pakai gadget sebelum tidur, mata akan akomodasi berlebihan sehingga akhirnya pada saat tidur mungkin kita belum pada fase yang deep sleep, bangun lagi, terbangun dalam kondisi ini.”
Jadi, kualitas tidurnya tidak bagus dan menyebabkan pada saat bangun sakit kepala atau pusing.