IKNPOS.ID – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) bekerja sama dengan SKK Migas dan ENI (Ente Nazionale Idrocarburi), serta masyarakat Desa Suko Mulyo Sepaku, meluncurkan dimulainya pembangunan Taman Buah Puspantara di Suko Mulyo, IKN, pada Senin, 8 Juli 2024. Program ini adalah bagian dari kemitraan pembangunan ruang hijau di Nusantara.
Puspantara dirancang sebagai wahana edukasi dan wisata serta pusat unggulan pengembangan dan inovasi pertanian di wilayah Nusantara. Proyek ini melibatkan berbagai pihak, termasuk kontraktor kontrak kerja sama hulu migas. Diharapkan Puspantara tidak hanya menjadi pusat edukasi dan wisata, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Myrna Safitri, menyebut kolaborasi yang sangat progresif dan bermanfaat ditunjukkan oleh SKK Migas dan ENI serta perangkat Desa Suko Mulyo dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Nusantara.
“Puspantara adalah wujud nyata dari komitmen kami dalam menciptakan ruang hijau yang bermanfaat bagi masyarakat, baik dari segi ekologis, psikologis, sosial, maupun ekonomis. Hal ini juga menjadi bukti nyata Public-Private-People Partnership yang dilaksanakan di Nusantara, mengingat kita akan membangun sebuah peradaban baru di Indonesia sehingga memerlukan dukungan banyak pihak,” ucap Myrna Safitri.
Pembangunan Puspantara adalah tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Otorita IKN dengan SKK Migas, yang ditandatangani pada 27 Mei 2024 lalu. ENI dan pemerintah Desa Suko Mulyo juga telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk pembangunan ruang hijau. Proyek ini melibatkan sekitar 400 anggota masyarakat Desa Suko Mulyo, yang akan menerima pelatihan dan pendampingan.
Wakil Kepala SKK Migas, Shinta Damayanti, mengatakan, “Kolaborasi ini menunjukkan komitmen kami untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Nusantara, dengan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat lokal. Kita akan menyiapkan juga para pelaku usaha ini agar bisa berkembang.”
Puspantara dibagi menjadi delapan zonasi, termasuk area parkir, koridor hijau, plaza dan taman bunga, resort kebun, serta beberapa zona koleksi tanaman buah. Fokus utama adalah menanam pohon buah yang hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan ekonomi lokal. Komitmen awal SKK Migas dan ENI adalah menanam 1.000 bibit pohon buah dalam dua tahun pertama, dengan pemeliharaan selama dua tahun berikutnya.
Technical Director ENI Indonesia, Juan Carlos Coral, menyampaikan, “Kami bangga dapat berkontribusi dalam proyek ini yang sejalan dengan visi keberlanjutan kami. Masa depan anak cucu kita ada di tangan kita dan bisa kita mulai dengan mengurangi jejak karbon dan reforestasi lahan.”
Selain itu, dilakukan juga penanaman 1.000 pohon buah tropis unggul di lahan Puspantara mulai dari Nangkadak, Wanyi, Jeruk dan beberapa buah-buahan tropis lainnya.
Kepala Desa Suko Mulyo, Mustain, menambahkan, “Kami sangat berterima kasih atas inisiatif ini, yang tidak hanya memperindah desa kami tetapi juga memberikan peluang ekonomi baru bagi warga Desa Suko Mulyo. Kami siap untuk bergerak menyukseskan program ini.”
Dengan pendekatan pentahelix (kolaborasi yang melibatkan lima komponen yakni, pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media) dan partisipatorik, Puspantara diharapkan menjadi contoh sukses dari kolaborasi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat dalam pembangunan ruang hijau yang berkelanjutan