IKNPOS.ID – Ditunjuknya Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai lokasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi kebanggaan tersendiri bagi provinsi tersebut. Namun juga, memerlukan perhatian khusus terhadap potensi konflik sosial, karena kehadiran masyarakat dari luar Kaltim dengan berbagai kepentingan bisa memicu gesekan dan konflik sosial.
Hal itu diugkapkan Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak di Balikpapan, dalam Sarasehan Kearifan Lokal di Balikpapan, Kamis 11 Juli 2024. Sarasehan ini digelar selama tiga hari, 9-11 Juli.
“Penanganan konflik sosial harus terus dikembangkan, tidak hanya melalui rekonstruksi sosial setelah bencana, tetapi juga dengan pencegahan melalui peningkatan kapasitas masyarakat menggunakan kearifan lokal,” kata Andi.
Menurutnya, menjadi tanggung jawab semua pihak untuk mencegah terjadinya gesekan dan konflik sosial. “Tugas utama semua pihak adalah memelihara kearifan lokal agar tetap hidup dalam hati nurani bangsa. Dengan optimalisasi peran pemuda dan tokoh masyarakat, diharapkan konflik sosial dapat diminimalisir dan radikalisme dapat ditangkal guna menyongsong Kaltim sebagai Ibu Kota Negara,” katanya.
“Sesuai dengan tema sarasehan yakni ‘Memelihara Kearifan Lokal sebagai Penyangga Keserasian Sosial dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Menuju IKN Sejahtera dan Damai’, maka kita terus saling menjaga kedamaian,” tambahnya.
Untuk itu Andi berharap, dengan adanya sarasehan tiga hari ini, peserta pelatihan dapat menjadi pelopor menciptakan keserasian sosial dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.
Sarasehan ini melibatkan 50 peserta dari berbagai kalangan, seperti dinas sosial, perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat dari kabupaten/kota se-Kaltim.
Sedangkan sejumlah narasumber dalam sarasehan ini antara lain Kepala Dinas Sosial Kaltim, Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial, Polda Kaltim, Kodim 0905 Balikpapan, Badan Kesbangpol Kaltim, akademisi, dan tokoh adat.