IKNPOS.ID-Kehadiran Autonomous Rail Transit (ART) atau kereta tanpa rel (trem otonom) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ternyata hanya uji coba hingga Desember 2024.
Juru Bicara Menteri Perhubungan Adita Irawati menyebut belum ada investasi yang dikeluarkan Indonesia untuk pengadaan kereta ini lantaran sifatnya masih dalam proses uji coba.
“Ini sifatnya masih uji coba sehingga belum ada investasi yang dikeluarkan. Operasi kira-kira sampai Desember (2024),” kata Adita, Kamis 17 Juli 2024.
Kini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyiapkan rangkaian kereta tanpa rel yang berasal dari China tersebut untuk menjalani proses uji coba pengoperasian.
Adita menjelaskan usai pengoperasian kereta tanpa rel di IKN hingga Desember, nantinya akan dievaluasi terlebih dahulu.
Sebab, kereta tanpa rel ini merupakan teknologi baru yang pertama di Indonesia.
“Ini sesuatu yang baru tentu perlu ada evaluasi,” ujarnya.
“Rute (pengoperasian) di dalam sumbu kebangsaan atau di tengah pusat pemerintahan,” pungkas Adita.
Target kedatangan dan waktu operasional ini agak meleset dari rencana pemerintah sebelumnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pernah menyampaikan moda transportasi massal ini dijadwalkan tiba di IKN pada akhir Juli dan beroperasi pada Agustus 2024. Rangkaian kereta api tanpa rel itu dikirim dari China pada awal Juli 2024.
“Menurut perhitungan, kapal ekspedisi yang mengangkut Trem otonom tersebut akan tiba di Pelabuhan Balikpapan dan dijadwalkan tiba di IKN pada akhir Juli 2024 setelah proses kepabeanan selesai. Dengan demikian, Trem Otonom dipastikan sudah bisa beroperasi pada Agustus 2024,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat 12 Juli 2024 lalu.
Budi mengatakan setelah sampai di IKN, komponen trem otonom rencananya akan dirakit dan mulai diuji coba secara internal.
Kemudian, akan dilakukan pula persiapan dan pelaksanaan pengujian bersama, dilanjutkan dengan pelaksanaan Proof of Concept (POC) pada Agustus 2024.
Sementara rencana showcase alias unjuk kerja, sambungnya, akan dilaksanakan pada Oktober hingga Desember 2024.
“Semoga jadwal ini dapat terealisasi sesuai rencana, dan Trem Otonom di IKN benar-benar bisa menginspirasi kota-kota lain di Indonesia dalam hal mengembangkan transportasi cerdas,” ujarnya.
Trem Otonom dioperasikan menggunakan baterai dengan pengoperasian dipandu melalui pembacaan marka jalan melalui sensor, sehingga bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi fosil.
Budi mengatakan Jalan Sumbu Kebangsaan yang akan dilalui Trem Otonom punya tekstur sangat halus.
Hal ini tentu akan membuat nyaman para pengendara dan penumpang yang melintas.