IKNPOS.ID-Energi terbarukan menjadi pembahasan utama di berbagai negara pada beberapa tahun terakhir.
Hal tersebut berawal dari pertemuan berbagai negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Conference of the Parties (COP) ke-21 di Paris tahun 2015 yang melahirkan Paris Agreement. Inti dari kesepakatan tersebut adalah bersama-sama menahan peningkatan suhu bumi.
Energi terbarukan adalah sumber energi yang tersedia oleh alam dan bisa dimanfaatkan secara terus-menerus.
Di sisi lain, bahan bakar fosil (seperti batubara, minyak dan gas) adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui begitu saja, dan membutuhkan waktu hingga ratusan juta tahun untuk dapat terbentuk lagi.
Menghasilkan energi terbarukan merupakan kunci untuk mengatasi krisis iklim.
Istilah energi terbarukan lahir sebagai solusi atas potensi keterbatasan sumber energi tak terbarukan yang banyak terpakai saat ini.
Lalu apa yang dimaksud engan Energi Terbarukan?
Menukil situs Pertamina dan IT PLN, Energi terbarukan adalah energi dari sumber alam yang lebih cepat proses pembaruannya dibandingkan dalam menghabiskannya.
Sinar matahari dan angin adalah contoh dari sumber energi yang terus menerus dapat terbarukan, yang mana terdapat banyak sekali sumber energi terbarukan yang tersedia di bumi.
Energi terbarukan sekarang akan lebih murah di banyak negara, dan menciptakan lapangan kerja lebih banyak tiga kali daripada dari bahan bakar fosil.
Terdapat beberapa contoh dari energi terbarukan yang telah ditemukan, di antaranya yaitu;
Energi matahari: Adalah sumber energi yang paling melimpah dan bahkan dapat dimanfaatkan saat cuaca berawan.
Laju di mana energi surya ditangkap oleh Bumi sekitar 10.000 kali lebih besar daripada laju konsumsi energi manusia.
Teknologi surya dapat menghasilkan panas, pendinginan, penerangan alami, listrik, dan bahan bakar untuk berbagai aplikasi.
Teknologi surya mengubah sinar matahari menjadi energi listrik baik melalui panel fotovoltaik maupun melalui cermin yang mengkonsentrasikan radiasi surya.
Energi angin: Memanfaatkan energi kinetik dari udara yang bergerak menggunakan turbin dari angin besar yang terletak di daratan (onshore), serta bisa juga di laut atau air tawar (offshore).
Di mana energi angin sudah digunakan dalam waktu yang sangat lama, namun teknologi energi angin di daratan dan lepas pantai telah berkembang seiring dengan waktu, dan memaksimalkan produksi listrik, dengan turbin lebih tinggi dan diameter rotor lebih besar.
Meskipun kecepatan angin rata-rata bervariasi tergantung lokasi, potensi teknis dunia untuk energi angin melebihi produksi listrik global, dan potensi yang cukup ada di sebagian besar wilayah dunia untuk memungkinkan pemanfaatan energi angin yang signifikan.
Banyak bagian dunia memiliki kecepatan angin yang tinggi, tetapi lokasi terbaik untuk menghasilkan energi angin kadang-kadang berada di daerah terpencil. Energi angin lepas pantai menawarkan potensi yang sangat besar.
Energi panas bumi: Memanfaatkan energi termal yang dapat didapatkan dari bagian dalam Bumi.
Panas diekstraksi dari reservoir panas bumi menggunakan sumur atau cara lainnya.
Reservoir yang secara alami cukup panas dan permeabel disebut reservoir hidrotermal, sedangkan reservoir yang cukup panas tetapi ditingkatkan dengan stimulasi hidrolik disebut sistem geotermal yang ditingkatkan.
Setelah mencapai permukaan, cairan dengan suhu yang berbeda dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.
Teknologi untuk pembangkitan listrik dari reservoir hidrotermal sudah matang dan dapat diandalkan, dan telah beroperasi selama lebih dari 100 tahun.
Energi air: Saat ini, tenaga air merupakan sumber energi terbarukan terbesar di sektor listrik.
Tenaga air mengandalkan pola curah hujan yang umumnya stabil, dan dapat terpengaruh secara negatif oleh kekeringan yang disebabkan oleh perubahan iklim atau perubahan dalam ekosistem yang memengaruhi pola curah hujan.
Namun, infrastruktur yang diperlukan pada energi tenaga air juga memiliki dampak pada ekosistem.
Karena itu, banyak yang menganggap tenaga hidro atau air skala kecil sebagai pilihan yang lebih ramah lingkungan, terutama cocok untuk masyarakat di lokasi terpencil.
Energi dari laut: Berasal dari teknologi yang menggunakan energi kinetik dan termal air laut, yaitu contohnya seperti gelombang atau arus, untuk dapat menghasilkan listrik atau panas.
Sistem energi laut masih berada dalam tahap awal pengembangan, dengan sejumlah prototipe perangkat gelombang dan arus pasang sedang dijelajahi.
Potensi teoretis energi laut jauh melebihi kebutuhan energi manusia saat ini.
Bioenergi: Dihasilkan dari berbagai bahan organik yang disebut biomassa, seperti kayu, arang, kotoran dan pupuk lainnya untuk produksi panas dan energi listrik, serta tanaman pertanian untuk biofuel cair.
Sebagian besar biomassa digunakan di daerah pedesaan untuk memasak, penerangan, dan pemanas ruangan, umumnya oleh penduduk miskin di negara-negara berkembang.
Sistem biomassa modern meliputi tanaman atau pohon khusus, sisa-sisa pertanian dan kehutanan, serta berbagai aliran limbah organik.