IKNPOS.ID – Sebagai provinsi yang menjadi lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur terus berbenah, termasuk di sektor ketahanan pangan. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menawarkan investasi di bidang kelautan pada investor China. Potensi kelautan yang ditawarkan adalah udang windu dan rumput laut.
Kaltim memang memiliki potensi pada berbagai sektor, salah satunya sektor perikanan dan kelautan. Laut Kaltim memiliki sumber daya alam yang kaya, termasuk komoditi udang dan rumput laut yang sangat potensial untuk dikerjasamakan.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik dan jajaran pejabat Pemprov Kaltim telah melakukan kunjungan ke China. Pada kesempatan itu Akmal Malik beserta jajaran Pemprov Kaltim menggelar pertemuan dengan Chairman Chem-Bright Bioengineering Co Ltd Zhao Hou Fa, di Crown Plaza Hotel Huangshan, China.
“Pola kerja sama yang kami tawarkan adalah melalui BUMD. Pemerintah daerah akan mendukung, memfasilitasi, dan mengawal investasi, yang dilakukan oleh perusahaan Anhui dengan mitra daerah, termasuk penyediaan lahan dan sumber daya manusianya,” ujar Akmal Malik dalam keterangan di Samarinda, Kamis, 20 Juni 2024.
Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Provinsi Kaltim Ujang Rahmad menambahkan, potensi rumput laut jenis Cotoni dengan produksi sebesar 600 ton per bulan dan untuk jenis Grasilaria menghasilkan 4.400 ton/bulan.
“Budi daya kedua komoditas tersebut dapat ditingkatkan kualitas dan kuantitas produksinya serta perlunya pengembangan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah,” kata Ujang.
Sedangkan komoditi Udang Windu, lanjutnya, total produksi pada tahun 2023 sebesar 125.000 ton dan diekspor ke mancanegara seperti Jepang, China, dan negara lainnya. Menurutnya, pola pengusahaan Udang Tiger di Kaltim masih sangat organik dan tradisional serta belum tersentuh teknologi.
“Budi daya udang di Delta Mahakam tidak pernah diberi makan pakan udang buatan, sehingga udang ini sangat digemari karena benar-benar organik. Jika dilakukan perbaikan lingkungan dengan melakukan merehabilitasi tambak-tambak yg ada dengan luas sekitar 165.000 hektare dapat mendukung produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ucapnya di hadapan jajaran Chem-Bright.
Sebagai informasi Chem-Bright Bioengineering Co Ltd merupakan perusahaan yang berlokasi di Kota Hefei, Anhui, yang bergerak di bidang ektraksi alamiah dari unsur-unsur aktif hewan dan tumbuhan dengan hasil produksinya dapat diterapkan pada peternakan, ,perikanan dan kosmetik, serta obat-obatan.
Bulan lalu perusahaan itu berkunjung ke Kaltim dan melihat ada peluang usaha pada sektor industri pakan ternak dan pertanian untuk industri ramah lingkungan, serta untuk penjernihan air. Untuk rencana investasi awal perusahaan ini menargetkan sebesar 200 juta yuan atau sekitar Rp450 miliar.