Tito Karnavian Tak Mau Paksa ASN Kemendagri Pindah ke IKN

Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa dirinya tak ingin memaksa ASN untuk pindah ke IKN. Foto: Dok/Instagram

Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa dirinya tak ingin memaksa ASN untuk pindah ke IKN. Foto: Dok/Instagram

IKNPOS.ID-Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memastikan, pihaknya siap pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Meski demikian, dia tidak ingin memaksa para Aparatur Sipil Negara (ASN) di kementeriannya untuk ikut pindah.

“Kami sudah siap, kita juga meminta juga. Kita tidak mau paksa,” kata Tito di kawasan IKN, Rabu 5 Juni 2024.

Dia pun sudah menjelaskan kepada jajarannya bahwa pindah ke IKN merupakan pengalaman baru.

Namun, ia memahami jajaran stafnya yang sudah berkeluarga dan memiliki anak.

“Salah satu rangsangan kita kepada mereka di sini bahwa untuk yang punya pengalaman baru, yang belum berkeluarga. Kalau sudah berkeluarga, sudah besar, sudah mandiri, ke sini,” katanya.

Mantan Kapolri itu juga sempat bercerita ketika dirinya masih aktif di Polri. Di mana dia kerap ditempatkan di wilayah yang berat, namun dapat sukses.

Tito tidak banyak berbicara mengenai insentif bagi pegawainya yang pindah. Tito hanya menekankan, pindah ke tempat baru layaknya ujian atau tes promosi bagi seseorang.

“Ini sama seperti saya dulu kalau jadi Kapolri di daerah-daerah berat, konflik, di Poso, di Papua. Itu jadi prioritas bagi saya, sukses naik, sukses naik,” kata Tito.

Tito mengatakan, pegawai Kemendagri berjumlah hampir 6000 orang. Dari jumlah tersebut, sudah ada hampir 200 pegawai yang ingin pindah ke IKN.

“Kita juga meminta juga, saya tidak mau paksa, yang mau, yang mau karena salah satu rangsangan kita kepada mereka di sini untuk punya pengalaman baru,” ujarnya.

Dia menjelaskan, salah satu insentif bagi ASN yang bersedia pindah ke IKN adalah diprioritaskan dalam promosi karier. Pasalnya, ASN yang bersedia bertugas ke IKN merupakan orang-orang petarung dan menjadi momentum penilaian.

“Ini saya sudah buka kemarin, di Kemendagri hampir 6.000-an karyawannya, itu sudah 200 rebutan mau ke sini, dan saya sendiri saya sangat siap untuk gelombang yang pertama,” jelas Mendagri.

Exit mobile version