IKNPOS.ID- Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi untuk kebutuhan air baku di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah selesai.
Adapun kapasitas bendungan tersebut yakni 2.500 liter per detik, dan Intake Sungai Sepaku yang berkapasitas 3.000 liter per detik.
Nantinya dengan pemanfaatan teknologi ozon sebagai ‘green technology’ maka sumber air IKN yang berasal dari Bendungan Sepaku Semoi bisa langsung diminum. Mengingat penyaringan sudah melalui 3 tahapan ozonisasi.
“Ini sebagai metode sterilisasi, perlindungan terhadap mikroorganisme, penghilangan zat organik, dan perlindungan jaringan distribusi dari gangguan korosi dan kontaminasi.”
“Hal ini memegang peranan penting demi menjamin produk air minum yang aman dikonsumsi,” kata Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur Rozali Indra Saputra dalam keterangannya,dikutip Minggu 16 Juni 2024.
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tahap I ditargetkan akan melayani 22 Persil bangunan. Antara lain Istana Negara, Kemensetneg, Paspampres, Kemenko 1,2,3, dan 4, Amphiteather.
Lalu Galeri, Service Area, Rusun ASN dan Rumah Tapak Jabatan Menteri. Serta fasilitas umum lainnya seperti hotel dan rumah sakit.
Cara kerja penyaluran air, Indra Saputra memaparkan air baku akan dipompa oleh unit intake menuju instalasi pengelohan air.
Sehingga proses pengolahan dimulai dari unit aerasi untuk meningkatkan oksigen terlarut di dalam air baku.
“Selanjutnya, air akan dialirkan menuju unit koagulasi, flokulasi, sedimentasi (KFS), Filtrasi, Ozone dan Granular Activated Carbon (GAC). Air terproduksi yang telah memenuhi kualitas air minum (potable water) tersebut kemudian ditampung di Clearwell untuk dipompakan ke Reservoir Induk melalui jaringan pipa transmisi sepanjang 16 km,” paparnya.
“Potable water dari Resevoir Induk tersebut kemudian dialirkan secara Gravitasi melalui jaringan distribusi utama (JDU). Dan jaringan distribusi pembagi (JDP) sepanjang 22 km ke daerah pelayanan secara bertahap,” ujarnya menambahkan.
Selanjutnya Indra menyatakan bahwa kedepannya akan dilanjutkan pembangunan instalasi pengelohan air tahap dua. Ini dengan kapasitas 300 liter per detik.
“Ini baru tahapan pertama, sehingga instalasi SPAM yang mengandalkan intake dari Sungai Sepaku secara keseluruhan di rencanakan akan terbangun instalasi tahap tiga dengan kapasitas 300 liter per detik. Ini seiring dengan proyeksi pelayanan terhadap persil bangunan baru dan pertumbuhan penduduk di KIPP kedepannya,” ucapnya.
Instalasi tersebut akan menggunakan instrumen penggunaan sensor, pengontrol logika dan aktuator sebagai instrumen ‘smart system’. Ini untuk mengendalikan dan memantau kondisi kualitas, kuantitas dan kontinuitas air layak minum yang akan distribusikan.
“Sementara untuk jaringan perpipaannya, dengan panjang 16 km. Ini menggunakan pipa yang berkualitas food grade berukuran Diameter 1000 mm, progresnya saat ini sebesar 86,7%,” katanya.