“Budi daya kedua komoditi tersebut dapat diinsentifkan guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya serta perlunya pengembangan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah” kata Ujang.
Sedangkan komoditas udang windu total produksi pada tahun 2023 sebesar 125.000 ton. Itu sudah di ekspor ke sejumlah negara seperti Jepang, Tiongkok dan negara lainnya.
“Pola pengusahaan udang tiger di Kaltim masih sangat organik dan tradisional serta belum tersentuh teknologi, ujarnya.
“Budi daya udang di Delta Mahakam tidak pernah diberi makan pakan udang buatan, sehingga udang ini sangat digemari karena benar-benar organic,” sambungnya.
“Jika dilakukan perbaikan lingkungan dengan melakukan merehabilitasi tambak-tambak yg ada dengan luas sekitar 165.000 hektare dapat mendukung produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” pungkasnya.