IKNPOS.ID-Prabowo Subianto akan menganggarkan 1 miliar dolar atau setara dengan Rp 16 triliun per tahun untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Jadi, 30 miliar dolar untuk 30 tahun itu 1 miliar dolar per tahun. Anggaran negara masih bisa menanggungnya, jadi kami sangat yakin,” kata Prabowo dalam Forum Ekonomi Qatar di Doha, dikutip dari kanal YouTube, Minggu 19 Mei 2024.
Sementara menanggapi hal itu, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otoritas IKN Agung Wicaksono mengatakan pembangunan IKN yang mendasar dan butuh dukungan pemerintah lebih banyak di awal.
Oleh karenanya dinilai perlu untuk detail atau penjabarannya lebih lanjut.
“Memang kalau dipukul rata US$ 1 miliar per tahun, tapi ingat IKN itu pembangunannya memang sampai 2045, namun hal-hal yang mendasar dan butuh dukungan pemerintah mungkin lebih banyak di awal.”
“Jadi itu angka yang secara garis besar kita tangkap sebagai arahan, tapi detailnya nanti seperti apa tentu akan perlu kita jabarkan sama-sama,” kata Agung kepada wartawan di Grand Hyatt Bali, Minggu 19 Mei 2024.
Dalam dua tahun terakhir saja (2023-2024), total APBN yang dianggarkan untuk IKN disebut mencapai Rp 80 triliun. Artinya per tahun sekitar Rp 40 triliun.
Agung menilai jika US$ 30 miliar bisa digunakan untuk pembangunan dasar IKN selama 10 tahun, maka jumlahnya akan hampir sama dengan yang sudah dikerjakan saat ini.
“Kalau US$ 30 miliar selama 30 tahun, artinya setahunnya Rp 16 triliun. Tapi kalau 30 tahun itu katakanlah pembangunan utamanya 10 tahun, maka yang tadinya diperlukan untuk 30 tahun, itu bisa dihasilkan dalam 10 tahun saja,” ucapnya.
“Itu lah persis angkanya seperti yang kita hasilkan 2 tahun terakhir, Rp 40 triliunan. Jadi sama kira-kira apa yang disampaikan oleh Pak Prabowo, sangat sesuai dengan apa yang sudah terjadi,” tambahnya.
Adapun menurut Ketua Satuan Tugas Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H Sumadilaga memperkirakan bahwa anggaran tersebut cukup.
Pasalnya, infrastruktur utama di IKN sudah dibangun sejak awal dan saat ini masih dalam tahap penyelesaian, misalnya Bendungan Sepaku Semoi dan sebagian ruas Jalan Tol IKN.
Adapun saat ini pembangunan IKN terdiri dari tiga batch, yakni batch 1, batch 2, dan batch 3 dengan total progres 40,8 persen.
Setelah seluruh pekerjaan terkontrak tersebut selesai, akan dilanjutkan pembangunan ruas tol lanjutan Seksi 1, Seksi 4, hingga immersed tunnel. Selain itu, masih ada proyek pembangunan kantor-kantor kementerian.
Sementara yang saat ini sudah mulai dibangun adalah Kantor Kementerian PUPR dan Kementerian Pertahanan. Juga ada pembangunan rumah susun (rusun) ASN lanjutan untuk memfasilitasi ASN yang akan ditugaskan ke IKN.
Sebelumnya Prabowo mengungkapkan rencana tersebut dalam agenda forum internasional Qatar Economic Forum 2024. Kepada Bloomberg, ia optimis kelanjutan pembangunan IKN dapat diperkuat komitmen investasi swasta.
“Ya, benar, US$ 35 miliar (dana yang dibutuhkan buat membangun IKN), tapi perhitungannya adalah dalam periode 25-30 tahun proses penyelesaian. Jadi kebutuhan anggaran sekitar US$ 30 miliar selama 30 tahun, itu berarti US$ 1 miliar (Rp 16 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.000) per tahun. APBN Indonesia bisa menanggungnya. Jadi kami sangat percaya diri,” kata Prabowo pada Rabu 16 Mei 2024.