IKNPOS.ID- Rupiah diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS, Kamis 30 Mei 2024.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra dalam analisisnya mengatakan, salah satu pemicu pelemahan rupiah adalah konflik Timur Tengah memanas.
“Serangan ke kapal komersial di Laut Merah karena konflik Israel-Hamas, bisa menyebabkan gangguan suplai. Suplai yang terganggu bisa memicu kenaikan harga, dan bisa mendorong kenaikan inflasi lagi,” katanya.
Selain konflik Timur Tengah, ekspektasi pemangkasan suku bunga yang menurun juga diperkirakan menjadi penyebab rupiah melemah.
Pasar yang masih bersikap melihat dan menunggu, ikut mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah.
Sementara, indeks dolar menguat karena sentimen suku bunga. Ariston menyebutkan, potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp16.200, sedangkan potensi support di Rp16.100 per dolar AS.
“Indeks dolar pagi ini terlihat tambah menguat. Indeks sudah balik lagi ke atas 105, di sekitaran 105,11, padahal kemarin pagi di sekitar 104,60-an,” ujarnya.
Rupiah turun 0,44 persen (70 poin) pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini. Nilai tukar rupiah turun ke posisi Rp16.160 per dolar AS.

Konflik Timur Tengah, Israel-Palestina kembali memanas. Pada 6 Mei lalu, pasukan militer Israel menyerbu Rafah dan mengambil kendali perbatasan dari sisi Palestina. Akibat serbuan ini, Mesir menutup perbatasan dari sisinya sehingga tak ada bantuan kemanusiaan yang bisa memasuki Gaza.
Sementara itu, selama agresi brutal Israel ka Gaza berlangsung sejak 7 Oktober lalu, Rafah menjadi satu-satunya “pintu” bagi dunia internasional untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
Rafah juga menjadi tempat pengungsian ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa lari dari utara dan tengah Gaza yang dibombardir habis-habisan oleh Israel.
Krisis kemanusiaan warga sipil Palestina pun semakin parah karena penutupan Rafah ini. Namun, seolah tak cukup, Israel menyerang kamp pengungsian di Rafah
Pada Minggu 26 Mei 2024, setidaknya 45 warga Palestina yang tak berdosa tewas dan 200 orang luka-luka akibat kebakaran hebat yang disebabkan serangan udara Zionis.