IKNPOS.ID – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) diproyeksikan bakal membutuhkan anggaran Rp 466 triliun. Dari jumlah tersebut, 20% di antaranya akan ditanggung APBN atau sekitar Rp 93,2 triliun.
Hingga kini serapan APBN untuk proyek IKN sudah mencapai Rp 80 triliun. Selanjutnya, IKN akan lebih banyak mengandalkan investasi dari para investor dalam maupun luar negeri.
Sudah ada sejumlah investor asing yang dibidik. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt. Kepala Otorita IKN (OIKN) Basuki Hadimuljono menawarkan investasi di IKN kepada perusahaan Jepang.
“Kemarin saya baru undang Sojitz dari Jepang, tapi mereka baru mau menghitung dulu. Itu lanjutan dari Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Bapak Agung Wicaksono dulu,” ujar Basuki di Jakarta, Jumat 1 Agustus 2024.
Menurut dia, perusahaan asal Jepang tersebut melirik sektor properti di Nusantara, Kalimantan Timur. Basuki juga mengatakan bahwa investasi asing tersebut kemungkinan berpotensi akan menjadi investasi asing murni pertama di IKN.
“Makanya saya panggil Sojitz, itu yang kelihatannya potensial dia mau,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa regulasi soal investasi asing di Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah rampung sehingga nantinya dapat mempercepat untuk menarik investor asing di IKN.
Presiden mengungkapkan bahwa sampai kini terdapat 300 letter of intent (LoI) atau surat minat dari investor investasi asing untuk pembangunan di IKN. Pemerintah nantinya mengundang kembali para investor asing yang telah berminat tersebut untuk melihat progres pembangunan di IKN.