IKNPOS.ID – Ungkapan lama bahwa “sarapan adalah makan paling penting dalam sehari” kini kembali terbukti secara ilmiah. Sebuah penelitian yang dilakukan selama tujuh tahun terhadap lebih dari 50.000 partisipan menunjukkan bahwa mereka yang menjadikan sarapan sebagai porsi makan terbesar memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih rendah dibanding mereka yang melewatkannya.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap jemaat Seventh Day Adventist berusia 30 tahun ke atas. Para ahli meneliti jumlah waktu makan per hari, lama puasa malam, serta waktu makan terbesar setiap individu. Hasilnya menunjukkan, kebiasaan tidak melewatkan sarapan, makan lebih sedikit kali, dan menghindari ngemil berdampak positif pada pengendalian berat badan.
“Orang yang melewatkan sarapan berisiko lebih tinggi mengalami obesitas dan penyakit kronis terkait berat badan,” tulis peneliti dalam laporan resminya mengutip laman Healtline.
Populasi Sehat Jadi Catatan
Meski hasil penelitian tampak meyakinkan, sejumlah pakar menilai temuan ini belum tentu berlaku untuk semua orang. Dr. David Cutler, dokter keluarga dari Providence Saint John’s Health Center di California, menilai populasi penelitian tersebut terlalu spesifik.
“Sebagian besar partisipan sudah memiliki gaya hidup sehat. Jadi, sulit menarik kesimpulan untuk masyarakat umum,” ujarnya.
Dari penelitian itu, 93 persen peserta mengaku rutin sarapan, hanya 1 persen yang merokok, dan sekitar 10 persen yang mengonsumsi alkohol—angka yang jauh lebih rendah dibanding populasi global.
Tidak Berlaku untuk Semua Kondisi
Ahli gizi Sarah Diehl dan Silje Bjorndal dari Orange Coast Memorial Medical Center juga menilai, pola makan besar di pagi hari tidak cocok bagi semua orang, terutama penderita diabetes.
“Bagi pasien diabetes atau yang sedang dalam perawatan khusus, justru disarankan makan dengan porsi kecil namun sering,” kata Diehl.
Menurutnya, seseorang juga perlu memahami kebutuhan kalorinya sendiri. Misalnya, pria dengan kebutuhan 2.500 kalori per hari mungkin perlu mengurangi asupan menjadi 2.000 kalori untuk menurunkan berat badan sekitar 0,5 kg per minggu.