IKNPOS.ID – Kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) membawa konsekuensi bagi wilayah di sekitarnya, salah satunya adalah Samarinda.
Sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Samarinda dituntut mempersiapkan diri menjadi kota penyangga utama IKN.
Salah satu upaya strategis yang tengah didorong adalah pengembangan moda transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan berbasis listrik.
Hal tersebut disampaikan Asisten II Pemerintah Kota Samarinda, Marnabas, saat membuka kegiatan Moda Transportasi Ideal untuk Samarinda MAJU, Kamis, 2 Oktober 2025.
Marnabas menjelaskan, perkembangan Samarinda menuju kota metropolitan dengan jumlah penduduk hampir satu juta jiwa, menuntut adanya sistem transportasi modern yang mampu menjawab tantangan mobilitas perkotaan.
“Transportasi listrik adalah tuntutan zaman. Walaupun berbiaya mahal, moda ini sangat cocok untuk Samarinda yang tengah bertransformasi menjadi kota metropolitan. Dengan adanya transportasi listrik, kita bisa menghadirkan wajah kota yang lebih modern dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Pengoptimalan Bus Listrik di Jalur Lebar
Ia menjelaskan, bus listrik bisa dioptimalkan pada jalur-jalur dengan ruas jalan lebar, seperti akses menuju Bandara APT Pranoto dan jalur provinsi yang menghubungkan Samarinda dengan kawasan lain di Kalimantan Timur.
Namun, pemerintah tidak disarankan memaksakan penggunaannya di ruas sempit yang justru berpotensi menambah kepadatan lalu lintas.
Selain aspek lingkungan, Marnabas menekankan bahwa transportasi publik harus mudah diakses dan saling terkoneksi.
Barnabas menegaskan pentingnya integrasi antara berbagai moda, seperti angkutan massal, angkutan pelajar, dan moda pengumpan (feeder), agar masyarakat tidak kesulitan berpindah dari satu moda ke moda lainnya.
“Kalau tidak terkoneksi, masyarakat akan resah dan malah enggan menggunakan transportasi publik. Padahal tujuan kita adalah mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi,” katanya.