IKNPOS.ID – Daun pepaya (Carica papaya) selama ini lebih dikenal sebagai bahan olahan kuliner yang kerap dijadikan lalapan atau sayur. Namun, di balik rasa khasnya, daun pepaya menyimpan beragam manfaat kesehatan yang menarik perhatian dunia medis maupun pengobatan tradisional.
Selain buah dan bijinya yang sudah banyak dimanfaatkan, daun pepaya kini semakin populer karena kandungan senyawa aktifnya yang diyakini mampu mendukung kesehatan tubuh. Mulai dari membantu pemulihan demam berdarah hingga menjaga kesehatan kulit, berikut tujuh manfaatnya:
1. Membantu Pemulihan Demam Berdarah
Salah satu manfaat daun ini yang paling dikenal adalah membantu meningkatkan jumlah trombosit pada penderita demam berdarah. Beberapa penelitian klinis menunjukkan ekstrak daun ini dapat mempercepat kenaikan trombosit dengan efek samping minimal, serta lebih hemat biaya dibanding pengobatan konvensional.
Related Post
2. Menjaga Keseimbangan Gula Darah
Dalam pengobatan tradisional, daun ini digunakan sebagai terapi alami untuk penderita diabetes. Studi pada hewan uji memperlihatkan bahwa ekstraknya dapat melindungi sel pankreas dan membantu menurunkan kadar gula darah. Meski begitu, penelitian lebih lanjut pada manusia masih dibutuhkan.
3. Mendukung Sistem Pencernaan
Daun ini kaya akan serat dan enzim papain, yang dikenal membantu memecah protein menjadi lebih mudah dicerna. Konsumsi teh atau ekstrak daun ini dipercaya dapat meredakan masalah pencernaan seperti perut kembung, sembelit, dan nyeri lambung.
4. Berpotensi Mengurangi Peradangan
Kandungan flavonoid, papain, dan vitamin E dalam daun pepaya memiliki efek antiinflamasi. Beberapa riset pada hewan menunjukkan dapat menekan peradangan dan pembengkakan, meski belum ada bukti kuat pada manusia.
5. Mendukung Pertumbuhan Rambut
Masker atau jus daun pepaya sering digunakan secara tradisional untuk merawat kulit kepala dan merangsang pertumbuhan rambut. Kandungan antioksidan dan sifat antijamur dari daun pepaya diyakini dapat membantu mengurangi ketombe, meski efektivitasnya belum teruji secara klinis.
Terverifikasi Dewan Pers