IKNPOS.ID – Penyebab terjadinya keracunan massal karena banyaknya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak menjalani SOP. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.
“Kita bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang kita tetapkan tidak dipatuhi dengan seksama,” kata Dadan di Kompleks Parlemen, Rabu, 1 Oktober 2025.
Ia menyoroti soal pengolahan makanan yang dilakukan oleh SPPG. Salah satunya, seperti prosses pembagian makanan yang lebih dari 6 jam.
“Contohnya pemilihan bahan baku yang seharusnya H-2 kemudian ada yang membeli H-4, kemudian juga ada yang kita tetapkan processing masak sampai delivery tidak lebih dari 6 jam karena optimalnya di 4 jam seperti di Bandung itu ada yang masak dari jam 9 dan kemudian di delivery-nya ada yang sampai jam 12 ada yang 12 jam lebih,” sambungnya.
Dadan menyebutkan SPPG yang tak sesuai dengan prosedur akan ditindak dan ditutup sementara. Penutupan sementara itu tak terbatas waktu sampai SPPG benar-benar memperbaiki SOP.
“Jadi dari hal-hal seperti itu kemudian kita berikan tindakan bagi SPPG yang tidak mematuhi SOP dan juga menimbulkan kegaduhan kita tutup sementara, sampai semua proses yang dilakukan dan kemudian mereka juga harus mulai mitigasi,” imbuhnya.
Anisha Aprilia