IKNPOS.ID – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sekaligus Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, menegaskan bahwa dirinya akan menuntaskan masa jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI hingga 2027.
Keputusan ini, menurut Erick, bukanlah ambisi pribadi, melainkan bentuk komitmen agar peta jalan pembenahan sepak bola Indonesia yang telah disusun tidak terhenti di tengah jalan.
Alasan Erick Thohir Bertahan di PSSI Sampai 2027
Dalam konferensi pers di kantor Kemenpora pada Selasa, 23 September 2025, Erick menyoroti persoalan klasik PSSI yang kerap mengalami pergantian pengurus di tengah periode.
Dari 2015 hingga 2022, pola ini berulang dan akhirnya merugikan program pembangunan sepak bola nasional.
“Saya akan menjaga keberadaan saya sampai 2027. Setelah itu, silakan melakukan pemilihan. Tapi jangan selalu setback,” tegas Erick.
Erick menambahkan bahwa langkahnya bukan sekadar untuk mempertahankan kursi Ketua Umum. Lebih dari itu, ia ingin memastikan program jangka panjang, seperti pembinaan usia muda, kompetisi berjenjang, hingga tata kelola keuangan yang lebih transparan, bisa berjalan konsisten.
Hormati Aturan FIFA, Bukan Ambisi Pribadi
Dalam pernyataannya, Erick juga menegaskan bahwa ia tetap menghormati aturan FIFA yang mengizinkan seorang Ketua Umum menjabat hingga tiga periode.
Namun, ia memastikan bahwa dirinya hanya akan menjabat hingga 2027 atau satu periode saja.
“Kalau saya sampai 2027, hanya sekali. Aturan FIFA boleh tiga kali. Berarti kan saya menghormati,” jelasnya.
Pernyataan ini sekaligus menjawab spekulasi publik soal kemungkinan Erick Thohir bertahan lebih lama di kursi Ketua Umum PSSI.
Pendanaan dan Tata Kelola PSSI Jadi Fokus
Selain soal keberlanjutan kepemimpinan, Erick juga menyinggung soal pendanaan PSSI. Ia menegaskan bahwa federasi sepak bola tidak bisa mengandalkan dana pemerintah, terutama untuk penyelenggaraan single event.
Untuk itu, Erick sudah menjalin komunikasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar tata kelola keuangan PSSI tetap akuntabel dan tidak menimbulkan masalah hukum di kemudian hari.
“Tentu untuk PSSI kita tidak bisa mendapatkan pendanaan dari pemerintah khususnya buat single event,” ujar Erick.
Dengan sistem keuangan yang lebih transparan, Erick berharap PSSI bisa semakin dipercaya oleh masyarakat maupun sponsor.