IKNPOS.ID – Token Pi Network menghadapi tekanan jual besar-besaran pekan ini. Nilainya sempat merosot hampir 50% hanya dalam hitungan jam, dipicu kombinasi faktor kelemahan struktural, likuidasi kontrak berjangka dengan leverage, hingga menurunnya kepercayaan komunitas.
Pada Rabu, 24 September 2025, harga Pi Network tercatat di level $0,2867 atau setara sekitar Rp4.784 (kurs $1 = Rp16.688). Angka tersebut menandai kenaikan 4,1% dalam 24 jam terakhir.
Dalam periode tersebut, Pi diperdagangkan di kisaran $0,2676 – $0,289, mencerminkan volatilitas wajar untuk aset kripto. Kapitalisasi pasar tercatat $2,34 miliar, dengan valuasi penuh terdilusi (Fully Diluted Valuation/FDV) mencapai $3,61 miliar. Volume perdagangan 24 jam terakhir mencapai $88,21 juta, menunjukkan aktivitas pasar yang tetap aktif meski sempat dilanda gejolak.
Efek Domino dari Likuidasi
Menurut laporan Pi Network Update, penurunan tajam harga Pi berawal dari likuidasi kontrak berjangka dengan leverage, yang kemudian memicu gelombang penjualan paksa.
Aksi jual awal diperkirakan hanya melibatkan ribuan koin di bursa kecil. Namun, likuiditas pasar yang tipis membuat harga tertekan dan jatuh lebih dalam. Per 23 September 2025, harga Pi sempat turun ke $0,2751, melemah lebih dari 5% dalam 24 jam.
Komentar dari komunitas juga menyoroti masalah struktural yang masih membayangi Pi Network, terutama terkait pasokan token yang belum dimigrasikan sepenuhnya. Tekanan pasokan inilah yang terus membebani sentimen dan membuat Pi rentan terhadap guncangan harga.
Dibandingkan dengan Bitcoin
Beberapa analis menilai pergerakan harga Pi kerap mengikuti arah Bitcoin, namun dengan dampak yang lebih ekstrem.
Jatin Gupta, pengembang sekaligus pionir Pi, menegaskan bahwa koreksi di Bitcoin sering kali membuat Pi turun jauh lebih tajam. Ia mencontohkan, harga Pi bisa jatuh hingga $0,18 saat mengikuti tren penurunan Bitcoin.
Momen Publik Founder yang Gagal Dorong Harga
Ironisnya, aksi jual besar ini terjadi di hari yang sama ketika dua pendiri Pi Network tampil perdana di depan komunitas pada acara di Seoul. Alih-alih membawa angin segar, acara tersebut tidak memberikan efek positif pada harga token.