IKNPOS.ID – Jumlah penikmat kopi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terbilang tinggi. Namun, sebagian besar kopi masih didatangkan dari luar provinsi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) tersebut.
Untuk itu, Pemprov Kaltim sedang menyusun strategi untuk mengangkat pamor kopi Liberika agar bisa menjadi komoditas khas dan unggul dari wilayah tersebut.
“Kopi liberika adalah salah satu varietas unik yang potensinya belum banyak tergali, namun sesungguhnya dapat menjadi nilai tambah besar bagi Kaltim,” kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Taufiq Kurrahman, Senin, 22 September 2025.
Saat ini, luas areal tanaman berbagai varietas kopi di Kaltim tercatat 1.957 hektare (ha), dengan kapasitas produksi 262 ton per tahun.
Produksi biji kering seluruhnya dipasarkan untuk kebutuhan konsumsi dalam daerah, sementara pangsa pasar masih terbuka.
Usaha perluasan areal oleh petani masih dilakukan secara swadaya dalam jumlah relatif kecil, sehingga penambahan areal dari tahun ke tahun berjalan sangat lamban, untuk itu, pihaknya ingin memopulerkan liberika untuk memperluas pasar.
Sedangkan areal tanaman kopi di Kaltim tersebar di sejumlah kabupaten/kota, seperti di Kabupaten Kutai Timur mencakup Kecamatan Sangatta dan Kaliorang), Kabupaten Kutai Barat mencakup Kecamatan Damai dan Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Kartanegara mencakup Kecamatan Samboja, Muara Jawa, Loa Kulu, dan Loa Janan.
Kemudian di Kabupaten Paser mencakup Kecamatan Muara Komam, Kuaro, Long Ikis, Paser Belengkong, dan Kecamatan Long Kali, di Kabupaten Penajam Paser Utara mencakup Kecamatan Waru dan Penajam, Kabupaten Berau mencakup Kecamatan Talisayan, Gunung Tabur, dan Kecamatan Kelay.
Budaya yang Terkandung dalam Secangkir Kopi
Segelas kopi memang bukan sekedar minuman, tapi juga mengandung kearifan lokal. Selain itu, kopi juga memiliki potensi ekonomi yang besar.
“Kopi bukan sekadar minuman penyemangat, tetapi sejak lama menjadi bagian dari budaya ketika bercengkerama dengan rekan-rekan maupun untuk melakukan pertemuan, sehingga hal ini memiliki potensi ekonomi besar untuk dikembangkan,” ujar Taufiq.