IKNPOS.ID – Memasuki September 2025, Pi Network mengalami tekanan harga signifikan, menghapus keuntungan yang diperoleh setelah kabar listing token di platform AS. Saat ini, Pi Coin turun hampir 10%, menandai level terendah beberapa hari terakhir dan menimbulkan kekhawatiran bagi investor.
Tekanan Pasokan Lebih Rendah di September
Salah satu penyebab utama penurunan harga Pi adalah tekanan pasokan berlebih. Terlalu banyak token dilepas sekaligus sementara permintaan tetap lemah. Namun, situasi terlihat lebih stabil di bulan ini.
Diperkirakan 161 juta token PI akan dibuka pada September, hampir setengah dari jumlah yang dilepas pada Agustus. Pelepasan token yang lebih lambat ini dapat membantu mengurangi tekanan jual terus-menerus, memberi Pi kesempatan untuk stabil jika permintaan tetap kuat.
Upgrade Jaringan Pi Network
Pada 3 September 2025, Pi Network dijadwalkan melakukan upgrade besar ke protokol Stellar versi 23. Peralihan dari versi 19 ke 23 ini akan meningkatkan penggunaan smart contract, koordinasi node, dan fleksibilitas jaringan secara keseluruhan.
Meskipun perubahan ini tidak langsung memengaruhi pasokan atau harga token, upgrade dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap pertumbuhan jangka panjang proyek.
Peluang dari Listing Exchange
Harapan terbesar bagi pendukung Pi adalah kemungkinan listing di exchange besar. Nama-nama seperti Binance, Coinbase, dan Upbit sedang dikabarkan mempertimbangkan listing Pi. Bahkan satu konfirmasi listing saja berpotensi memicu lonjakan harga signifikan.
Selain itu, Pi mulai mendapatkan pengakuan di dunia keuangan tradisional. Valour Capital meluncurkan Pi Fund di Swedia, dan Pi juga tercatat di Swapfone (BTCC) di AS.
Selain itu, PiCoreTeam mengumumkan bahwa Pi Coin kini tersedia di Onramp Money, memungkinkan pengguna Pi di lebih dari 60 negara membeli token langsung menggunakan mata uang lokal mereka, membuat proses kepemilikan Pi semakin mudah dan lancar.
Prediksi Harga Pi Coin September 2025
Saat ini, Pi diperdagangkan antara $0,3468 hingga $0,3577, menunjukkan volatilitas sekaligus tanda konsolidasi. RSI mendekati 32,5 menandakan kondisi oversold yang berpotensi memicu rebound. Namun, harga masih berada di bawah 50-day SMA, menunjukkan tekanan bearish yang masih ada.