IKNPOS.ID – Harga Pi Network jatuh lebih dari 80% dari level tertinggi. Sejak pertengahan Mei, grafik perdagangan PI membentuk pola descending channel, menandakan tren bearish yang konsisten.
Pada 1 Agustus 2025, harga Pi Network menyentuh titik terendah baru di $0,322, sebelum bertahan tipis di sekitar $0,340. Indikator teknikal harian juga menguatkan sinyal negatif. RSI berada di level 38, menandakan dominasi penjual, sementara MACD masih mendatar tanpa arah yang jelas.
Tanpa katalis signifikan, analis memperkirakan Pi Network bisa kembali menguji titik support di $0,322. Namun, peluang technical rebound ke resistance $0,400 masih terbuka bila ada lonjakan tekanan beli jangka pendek.
Related Post
Remittix Muncul Sebagai Alternatif Bagi Holder Pi
Di tengah kelesuan Pi Network, Remittix (RTX) muncul sebagai altcoin dengan utilitas nyata yang berpotensi menarik perhatian investor. Proyek ini mengusung konsep PayFi—jembatan antara transaksi kripto dan fiat—yang menjadi kebutuhan penting di industri finansial global.
Remittix berhasil meraih momentum besar dengan:
624 juta token terjual pada harga $0.0987
Dana lebih dari $21,7 juta terkumpul dari investor
Listing pertama di BitMart sukses, dengan listing kedua di CEX menunggu di level $22 juta
Beta wallet Q3 2025 yang memberi akses langsung ke ekosistem PayFi
Momentum ini menjadikan Remittix kandidat kuat bagi investor Pi Network yang ingin mencari jalan keluar dari kerugian dan beralih ke proyek dengan utilitas nyata serta prospek pertumbuhan jangka panjang.
Mengapa Remittix Bisa Jadi Jawaban Bagi Investor Pi?
Bagi investor yang mengalami kerugian di Pi Network, Remittix menawarkan kombinasi likuiditas, transparansi, dan real-world adoption. Tidak hanya mengandalkan hype, proyek ini membangun infrastruktur nyata untuk transaksi lintas batas dengan biaya rendah.
Dengan dukungan komunitas yang berkembang pesat, penggalangan dana yang solid, dan momentum listing bursa, Remittix siap menjadi salah satu altcoin potensial di tahun 2025.
Jelajahi Remittix Lebih Lanjut:
Terverifikasi Dewan Pers