IKNPOS.ID – Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali mencuri perhatian internasional. Kali ini, giliran Pemerintah Provinsi Anhui, China, yang datang langsung ke Nusantara untuk menjajaki peluang kerja sama.
Pertemuan resmi ini berlangsung di Kantor Otorita IKN pada Selasa (19/08/2025) dan menandai langkah awal dalam membangun kolaborasi strategis, terutama di sektor infrastruktur dan perumahan.
Provinsi Anhui sendiri bukan nama asing dalam dunia industri. Dikenal sebagai salah satu pusat manufaktur terbesar di Tiongkok, Anhui punya keunggulan di bidang industri semen, konstruksi, hingga transportasi modern.
Bahkan, provinsi ini turut berperan dalam pengembangan Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCIC) yang menjadi simbol kerja sama Indonesia–China.
Fokus Kerja Sama: Infrastruktur hingga Perumahan
Dalam kunjungannya, Deputy Director-General Department of Housing and Urban-Rural Development of Anhui Province, Liu Xiaohua, menegaskan bahwa Anhui siap membuka jalur kerja sama yang lebih luas dengan Indonesia melalui IKN.
“Di Provinsi Anhui ada banyak pengusaha besar yang bergerak di sektor manufaktur dan konstruksi. Kami ingin mempelajari lebih dalam potensi yang ditawarkan IKN, sekaligus mempertemukan investor yang tepat untuk ikut serta dalam pembangunan kota ini,” jelas Liu.
Pernyataan Liu menegaskan bahwa peluang investasi di IKN tidak hanya sebatas proyek jangka pendek, tetapi juga pada pembangunan perumahan berkelanjutan, yang sangat dibutuhkan untuk menampung pertumbuhan penduduk di kota masa depan tersebut.
Respons Otorita IKN: Peluang Terbuka Lebar
Sementara itu, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Sudiro Roi Santoso, menyambut baik langkah Anhui.
Menurutnya, IKN memang dirancang sebagai kota inklusif yang membuka peluang investasi bagi berbagai sektor dan kalangan.
“Saat ini sudah ada sejumlah investor dari Tiongkok yang masuk di sektor perhotelan. Kehadiran Provinsi Anhui tentu menjadi angin segar, terutama untuk investasi perumahan bagi masyarakat dari berbagai kelas ekonomi. Mulai dari masyarakat berpenghasilan rendah hingga kalangan menengah ke atas,” ujarnya.
Dengan potensi sembilan wilayah pengembangan IKN, ruang investasi pun terbuka lebar. Tak hanya perumahan, tetapi juga infrastruktur transportasi, energi, hingga fasilitas umum modern.